SBY Diminta Bersikap Keras Soal Penyadapan oleh Australia

Hukum | Senin, 18 November 2013 - 13:33 WIB

JAKARTA (RP) - Kabar penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh Australia sebagaimana diungkapkan Edward Snowden, pembocor dokumen intelijen Amerika Serikat cukup mengangetkan.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyatakan sejak isu penyadapan terhadap pejabat Indonesia oleh Amerika dan Australia muncul, pihaknya sudah meminta Presiden bersikap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Kemarin Snowden bilang kalau Australia menyadap pembicaraan SBY. Kalau Presisen tidak bereaksi, bisa saja Snowden menyadap hal-hal penting lainya, misalnya soal Pemilu, atau soal Century," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR RI, Senin (18/11).

Menurutnya, Snowden itu orang pintar yang punya keahlian di bidang informasi dan teknologi serta intelijen. Menyikapi penyadapan ini, TB Hasanuddin meminta SBY bisa bersikap keras.

"Presiden bisa bersikap keras, meminta penjelasan atau meminta pengembalian Dubes-nya. Pemerintah harus protes keras, tapi bentuk protes kerasnya seperti apa nanti kan bisa dibicarakan pemerintah," jelasnya.

Dikatakan TB Hasnuddin, jika Indonesia tidak melakukan protes keras kepada Pemerintah Australia, nantinya di masa depan mereka bisa leluasa melakukan penyadalan kembali. Sebab, sekarang saja Australia sudah berani menyadap telepon pribadi Presiden SBY.(fat/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook