JAKARTA (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan beberapa waktu lalu menyambangi kantor pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jakarta. Dahlan mengaku, kedatangannya ke kantor BPK terkait ide BPK yang mempunyai sistem pencegah praktik korupsi pada sistem pembayaran dalam proyek tender.
"Saya diberi tahu BPK ada program baru, untuk semakin menutup korupsi saat tender-tender. Idenya bagus sekali," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/9) malam.
Setelah mendengar ide BPK yang telah dipresentasikan, bekas Dirut PLN ini berkeinginan untuk menjadi Kementerian/Lembaga yang pertama setuju dan akan melaksanakan serta menerapkan sistem tersebut di Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN.
"Saya akan melaksanakan ini, sama seperti waktu e-audit saya juga yang pertama melaksanakan ide BPK itu. Saat saya masih jadi Dirut PLN, kan saya yang pertama melaksanakan itu, dan sekarang juga saya ingin yang pertama melakukan," harapnya.
Di samping itu, menurut Dahlan, ide BPK yang bertujuan akan membuat ruang praktik korupsi semakin tipis, membuat tugas PPATK lebih praktis. Sebab, PPATK hanya perlu menelusuri aliran dana yang terjadi pada saat pembayaran proyek tender.
"Ini penyempurnaan sistem pembayaran dalam proyek tender, dengan gitu PPATK lebih praktis mengontrol, menelusuri aliran dana. Seluruh BUMN, kalau mau bersih semuanya begitu, kalau enggak berarti enggak mau bersih," tegas pria asal Magetan ini.
Pria yang beberapa hari lalu mendapat gelar profesor tamu dari Universitas Malaysia Perlis ini yakin bahwa korupsi akan hilang oleh sistem yang baik. Namun, Dahlan enggan membeberkan lebih jauh mengenai ide BPK ini.
"Pokoknya ide BPK sangat bagus, nanti saya tanya dulu, boleh diinformasikan atau tidak, saya izin dulu sama ketua BPK," tutupnya. (chi/jpnn)