JAKARTA (RP) - Hilangnya empat artefak bernilai miliaran rupiah dari Museum Nasional, membuat Kemendikbud kelimpungan. Mendikbud Mohammad Nuh mengakui tidak semua jajaran staf museum "bersih". Dia tidak memungkiri jika kecurigaan keterlibatan orang dalam bisa jadi, benar adanya. "Tapi repot juga. Kadang-kadang ada (pegawai) yang nakal,"ujar Nuh di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin (17/9).
Karena itu, Nuh pun akan meningkatkan pengamanan di seluruh museum di Indonesia. Dia juga mengaku telah membicarakan soal peningkatan pengawasan museum kepada seluruh kepala museum di berbagai daerah. "Intinya gini. Semalam (kemarin malam) saya sudah mengundang seluruh kepala museum. Tidak hanya di Jakarta, tapi seluruhnya. Saya minta, kita harus waspada, harus jaga dengan baik. Salah satunya upgrading security kita,"jelasnya.
Bahkan, Mantan Menkominfo itu menekankan, pihaknya tidak segan-segan mengganti jajaran staf museum, jika tingkat pengawasannnya dinilai tidak memenuhi syarat atau tidak cukup kuat. "Akan diperkuat security-nya. Tapi kalau tidak cukup kuat, maka akan kita juga ubah manajemennya. Nanti akan ada perbaikan,"tegasnya.
Ketika ditanya soal kamera CCTV didalam museum nasional yang ternyata tidak berfungsi, Nuh menegaskan tidak seluruhnya CCTV mati. Ada beberapa CCTV yang masih berfungsi baik. "CCTV hidup, ada kok yang hidup. Tanya pak polisi, yang diruangan ada yang hidup,"ujarnya.
Soal hasil penyelidikan internal, Nuh mengaku belum bisa bicara banyak. Dia hanya menuturkan bahwa hasil penyelidikan akan disampaikan bersama pihak kepolisian. "Karena kan ini paralel dengan polisi. Nanti kalau kami sampaikan sendiri, anda tidak percaya,"katanya lantas terbahak.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, keempat artefak yang hilang tersebut telah berada di Singapura. Disinyalir para pelaku adalah bagian dari sindikat pencuri artefak. Seperti diketahui, sebanyak empat koleksi Museum Nasional peninggalan Abad 10 hilang dicuri. Penjaga museum baru menyadari hal tersebut pada 11 September lalu. Diperkirakan, harga empat artefak yang terbuat dari emas itu mencapai miliaran rupiah. Anehnya, kamera CCTV yang terdapat didalam museum ternyata tidak berfungsi. (ken/agm)