JAKARTA (RP) - Peringatan hati-hati terhadap bahaya Virus Corona yang belum ditemukan obatnya datang dari Pemerintah Arab Saudi.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengakui, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dan peringatan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terkait virus itu. Namun, tidak ada pemberitahuan lebih rinci mengenai isi dari surat tersebut.
Saat ditemui Rabu (17/7) di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Nafsia membenarkan adanya surat yang dikirim oleh pihak Kemenkes Arab Saudi.
‘’Kami sudah dapatkan suratnya dan akan terus kami pantau perkembangannya (Virus Corona, red),’’ katanya.
Sayangnya, ia tak memeperinci isi dari surat tersebut dan kapan surat itu sampai ke kantornya. Nafsiah hanya menjelaskan, surat tersebut berisi tentang peringatan bahaya dan antisipasi penyebaran Virus Corona.
Pihak Arab Saudi juga meminta para Jamaah Calon Haji (JCH) mengenakan masker ketika berada di tempat ramai.
‘’Sejumlah daftar aturan juga telah dikeluarkan, termasuk anjuran agar para Lansia yang mengalami penyakit kronis menunda rencana haji mereka,’’ jelasnya.
Menurutnya, perkembangan virus Corona saat ini benar-benar menjadi perhatian serius di Arab Saudi. Terlebih, dalam waktu dekat, musim haji akan tiba.
Dan ratusan ribu jamaah Indonesia akan bertandang ke sana. Pihaknya juga terus bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan pemahaman bahaya virus ini pada para jamaah calon haji.
‘’Kami akan terus maksimalkan sosialiasi tentang segala hal terkait penyebaran virus ini pada para jamaah,’’ ungkapnya.
Ia mengaku, sampai saat ini, pihaknya baru mempersiapkan upaya preventif dalam menghadapi virus tersebut. Pasalnya, hingga saat ini vaksin untuk mengobati virus ini masih belum ditemukan.
‘’Kami betul-betul menyiapkan agar jamaah calon haji Indonesia dalam kondisi prima dan siap saat berangkat haji,’’ ujar Nafsiah. Oleh karena itu, ia mengimbau agar para jamaah betul-betul bugar ketika menjalankan ibadah haji.
Meski sudah menerima peringatan, menurut Nafsiah, belum ada larangan dari Arab Saudi untuk masuk ke negara tersebut. Karena itu, pemerintah baru melakukan upaya preventif dan sosialisasi pada jamaah calon haji untuk lebih waspada.
‘’Kami tetap akan memberikan vaksin yang sama (influenza, red) seperti tahun lalu, belum ada yang baru,’’ ungkapnya.
Kasus ini sendiri telah menjadi masalah dunia yang telah menelan banyak korban jiwa. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi, setidaknya ada 80 kasus infeksi, termasuk 44 kematian di seluruh dunia. Hingga 13 Juli 2013 sebanyak 38 orang meninggal akibat virus ini di Arab Saudi.
WHO masih terus melakukan upaya untuk menanggulangi penyakit akibat Virus Corona ini. WHO juga telah mengirim tim khusus ke Arab Saudi guna meneliti virus tersebut untuk segera didapatkan data yang lebih rinci.
Virus ini sendiri mulai muncul di Arab Saudi pada September tahun lalu dan mulai memakan banyak korban sejak bulan lalu.
1.350 Paspor Dimintakan Visa
Pasca sudah ditetapkannya nama-nama Jemaah Calon Haji (JCH) Riau, proses pemberkasan dokumen terus dimatangkan. Saat ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau telah mempersiapkan 1.350 paspor haji untuk pembuatan visa di pusat.
Langkah itu ditempuh, agar tahapan dan persiapan lanjutan untuk keberangkatan haji tahun 2013 berjalan seperti yang diharapkan. Untuk itu, seluruh kabupaten/kota diharapkan dapat mendukung dan mempersiapkan hal yang sama.
Informasi itu disampaikan Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H Aziz melalui Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji, H Defizon SKom kepada Riau Pos, Rabu (17/7) di Pekanbaru.
Menurutnya, Kemenag Riau hanya berperan dalam proses pendataan dan persiapan administrasi JCH se Riau.
‘’Jika tidak ada kendala besok (hari ini, red) 1.350 paspor kita kirim ke pusat. Ini berasal dari tiga kloter di lima daerah,’’ terangnya.
Saat ditanyakan mengenai rincian pengurusan visa tersebut, dia mengatakan paspor haji yang telah rampung dan dikirim ke pusat terdiri dari 497 paspor dari Pekanbaru dan 204 paspor dari Bengkalis.
Selain itu juga terdapat 421 paspor dari Indragiri Hilir, 96 paspor dari Pelalawan dan 132 paspor dari Rokan Hilir.
‘’Ini belum secara keseluruhan. Masih ada beberapa daerah lagi. Prosesnya sedang berjalan, saat ini kita sedang melakukan up date data, proses penilitan dan dilanjutkan dengan pemisahan JCH berdasarkan bank dan kabupaten/kota se Riau. Jika tidak ada kendala, bulan puasa ini kita rampungkan,’’ ungkap Defizon.
Sementara saat ditanyakan mengenai kuota haji 2013, dia mengatakan, kuota keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) sudah final. Untuk tahun 2013, JCH yang berangkat berjumalah 4.008.
Untuk JCH yang tertunda keberangkatannya akan masuk daftar antrian. Untuk tahapan lanjutan, masih menunggu ketentuan dan regulasi dari Kementerian Agama RI.
‘’Kalau untuk kuota keberangkatan tidak ada masalah lagi. Tinggal persiapan saja,’’ urainya.
Rohil, 7 Ditunda
Dari Rohil dilaporkan sebanyak 7 JCH yang ditunda. Ketujuh JCH Rohil tersebut berasal dari tiga kecamatan. ‘’JCH yang berangkat ke Tanah Suci ada beberapa kriterianya.
Pertama, harus melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH sampai 12 Juni 2013. Kriteria kedua, JCH itu harus melakukan pendaftaran lebih awal sesuai dengan nomor urut porsi sampai terpenuhi kouta yang telah ditentukan provinsi atau kabupaten/kota,’’ kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rohil, H Agustiar SAg kepada Riau Pos, Rabu (17/7) di Bagansiapi-api.
Artinya, lanjut Agustiar, porsi terakhir di Riau yakni berada pada nomor 4.000.449.698. Dengan demikian, di atas nomor tersebut, ditunda keberangkatannya.
‘’Dan keriteria lain yakni belum pernah melaksanakan ibadah haji kecuali yang ditetapkan sebagai pembimbing atau mahrum oleh kepala kantor kementerian agama,’’ kata Agustiar. Mengacu pada kriteria itu, lanjut Agustiar, maka ada 7 JCH kabupaten Rohil yang ditunda keberangkatannya.
‘’Kepada JCH yang ditunda keberangkatannya, diharapkan tetap tawakal dan bersabar. Sesuai janji pemerintah, yang ditunda keberangkatannya itu, bakal diprioritaskan pada tahun depan dan dibebaskan dari penambahan BPIH. Itu janji pemerintah,’’ kata Agustiar.
Dengan mengacu pada kriteria itu, tambah Agustiar, maka JCH Kabupaten Rohil yang direncanakan bakal melaksanakan ibadah haji tahun ini tercatat sebanyak 203 orang. Selain itu, terdapat JCH mutasi asal Pekanbaru ke Kabupaten Rohil sebanyak lima orang.
‘’Jadi, secara keseluruhannya, jumlah JCH kita tahun ini 208 orang. Berkaitan dengan itu, saya meminya JCH yang direncanakan berangkat dapat menjaga kesehatan,’’ kata Agustiar.
Sementara JCH untuk Kabupaten Kuantan Singingi berkurang sebanyak 12 orang. Kepastian ini setelah dilakukan pengurangan 20 persen dari kuota haji Riau yang berjumlah 5.010 orang jadi 4.008 JCH.
Tahun ini, porsi haji untuk Kuansing yang berangkat sebanyak 153 JCH. Kendati berkurang, mereka yang mengalami penundaan keberangkatannya diprioritaskan tahun depan.
‘’Jadi begitu, dari 4.008 orang yang masuk JCH Riau, porsi untuk Kuansing 153 JCH. Sedangkan dari 1.002 orang yang tadinya dikurangi yang berasal dari Kuansing itu sebanyak 12 orang,’’ ujar Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kuansing, H Erzon Efendi SAg kepada Riau Pos, Rabu (17/7).
Untuk Kabupaten Bengkalis sebanyak 85 JCH yang ditunda keberangkatannya dari 450 JCH yang berangkat musim ini.
‘’Ada sebanyak 85 orang JCH kita yang sudah masuk porsi 2013 tertunda keberangkatannya karena terkena syarat dan ketentuan pemangkasan, dan karena hal lainnya.
Di antaranya yang berstatus haji dan tidak sebagai mahrom sebanyak 55 orang, porsi muda sebanyak 25 orang, sengaja menunda keberangkatan karena sakit dan lainnya sebanyak 3 orang serta karena meninggal dunia 2 orang,’’ jelas Kepala Kemenang Bengkalis H Jumari.
Kepala Kemenag Bengkalis H Jumari dalam penjelasan di hadapan para JCH mengatakan, jika dari 450 orang yang dinyatakan berangkat tersebut, yang terbanyak dari Kecamatan Mandau yakni sebanyak 256 orang. Kemudian dari kecamatan Bengkalis sebanyak 118 orang, kecamatan Bantan sebanyak 32 orang, Kecamatan Bukit Batu sebanyak 20 orang dan Rupat sebanyak 1 orang.
‘’Alhamdulillah yang mendapat telepon dari Kemenag dan semuanya sudah berkumpul di Masjid ini, adalah yang dinyatakan berangkat setelah terjadi pemangkasan jumlah JCH pada musim haji 2013 ini,’’ terang Jumari.
Sedangkan JCH asal Meranti, sebanyak 14 JCH asal Kepulauan Meranti ditunda keberangkatannya. Kasubag Tata Usaha Kemenag Kepulauan Meranti, Pendi SAg MM, mengatakan sedianya kuota JCH Kepulauan Meranti yakni sebanyak 71 orang.
‘’Namun setelah dilakukan pemotongan kuota, maka JCH kita tinggal sebanyak 57 orang yang teridiri dari sebanyak 25 orang laki-laki dan sebanyak 32 orang. JCH wanita. Yang dipending adalah JCH yang berumur 75 keatas dengan alasan keselamatan,’’ katanya.
Sementara sebanyak 17 JCH dari Kabupaten Siak dipangkas keberangkatannya. Untuk Siak sendiri JCH yang dipastikan berangkat 145 orang.
Menurut Kandepag Siak H Mukhlis, jumlah ini sudah fix, dan sudah diputuskan oleh pemerintah. ‘’Ini merata seluruh di kabupaten/kota di tanah air dengan jumlah 20 persen,’’kata Mukhlis, Rabu (17/7) di Siak.
Ia merincikan, tahun ini CJH yang mundur tujuh orang, meniggal satu orang. Sedangkan dampak dari pengurangan kuota alias kena pangkas 10 orang, kena pangkas karena telah menunaikan ibadah haji tujuh orang, dan yang tak melunasi empat orang.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Inhu Drs H Abdul Kadir memastikan sebanyak 26 orang Jamaah Calon Haji (JCH) daerah itu tertunda keberangkatannya atas kebijakan Pemerintah Pusat.
Untuk tahun ini jumlah JCH asal Kabupaten Inhu yang akan berangkat ke tanah suci sebanyak 202 orang.
Sesuai rencana awal, JCH asal Kabupaten Inhu mencapai 240 orang. Bahkan dari jumlah tersebut, terdapat 12 orang diantaranya memilih mutasi ke daerah lain.
‘’Nama-nama JCH asal Inhu yang akan berangkat sudah diumumkan. Dari awalnya 240 JCH yang menjadi porsi Kabupaten Inhu, ternyata yang akan berangkat hanya 202 JCH,’’ ujar Kakan Kemenag Inhu, H Abdul Kadir, Rabu (17/7).
Abdul Kadir mengungkapkan jika 26 JCH yang batal berangkat tersebut tidak menarik uang setoran BPIH. Maka mereka akan diprioritaskan untuk berangkat tahun 2014 mendatang.
Sebab mereka sebelumnya sudah masuk dalam nomor porsi di Kabupaten Inhu untuk berangkat tahun 2013 ini.
Sedangkan terkait biaya domestik yang ditimbulkan, Abdul Kadir mengungkapkan dengan menggunakan pesawat Lion Air dari Pekanbaru menuju Batam, biaya domestik yang ditimbulkan akan semakin murah.
‘’Sebelumnya biaya domestik dengan menggunakan Sky Aviation mencapai Rp4.850.000 per JCH, tetapi karena kita memilih menggunakan Lion Air, biaya domestik yang ditimbulkan hanya Rp4.350.000,’’ jelasnya.(mia/jpnn/rio/jps/evi/sah/amy/aal/kas)