Godaan Uber Bocoran Soal UN Sangat Besar

Hukum | Kamis, 18 April 2013 - 02:05 WIB

JAKARTA (RP) - Kacaunya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/MA/SMK tahun 2013 merangsang para siswa untuk menguber bocoran soal. Di sekolah yang jadwal pelaksanaan UN-nya ditunda, akan berupaya mencari bocoran soal dari siswa di sekolah yang UN-nya sudah terlaksana sesuai jadwal semula.

Pengamat pendidikan Arif Rahman mengatakan, selain ada yang mencari bocoran soal, dalam kondisi kacau seperti sekarang ini, pasti juga ada pihak-pihak yang berupaya menjual bocoran soal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Jadi, ada yang jual, dan ada yang mencari," ujar Arif Rahman kepada JPNN kemarin (17/4).

Seperti diketahui, saat terjadi kekurangan naskah soal UN di hari pertama, 15 April 2013, pihak panitia lokal di Sumut menggandakan naskah soal dengan cara memfotocopy. Langkah ini pun disetujui Mendikbud M Nuh. Nah, peluang terjadi kebocoran soal juga terjadi ketika penjagaan saat fotocopy naskah longgar.

Meski ada 20 model soal UN, namun tipe materi soal tidak jauh berbeda. Ini yang bisa menggoda siswa yang UN-nya ditunda, untuk mencari bocoran.

Namun Arif Rahman mengingatkan para siswa agar tetap konsentrasi belajar, mengerjalan soal secara mandiri, tanpa terpancing ikut mencari bocoran. Katanya, persiapan siswa yang jadwalnya tertunda, justru ikut kacau jika memburu bocoran soal. "Karena soalnya ada 20 model," ujar Arif.

Dalam kondisi mental siswa terganggu oleh godaan keinginan mencari bocoran soal, kata Arif, peran kepala sekolah dan orang tua siswa yang anak-anaknya jadwal UN-nya tertunda, sangat diperlukan.

"Kepala sekolah dan guru harus mempersiapkan mental para siswanya yang ujian nasionalnya tertunda. Jangan sampai tambah kisruh karena mental siswa terganggu mencari bocoran soal," saran Arif.

Dikatakan, pera kepala sekolah dan orang tua siswa harus membangun mental kesatria dan mengajak siswa atau anak-anaknya berpikiran positif.

"Bahwa tertundanya jadwal UN memberikan kesempatan lebih banyak untuk mempersiapkan diri. Punya waktu lebih panjang untuk belajar. Itu yang perlu ditanamkan ke anak-anak," imbuhnya. (sam/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook