Protes BBM Naik, Sejumlah Mahasiswa dan Jurnalis Tertembak

Hukum | Senin, 17 Juni 2013 - 15:19 WIB

Protes BBM Naik, Sejumlah Mahasiswa dan Jurnalis Tertembak
aksi unjuk rasa menentang kenaikan bbm. Kiri, wajah Nugroho Anton jurnalis Trans 7 yang tertembak.

Riau Pos Online - Aksi unjuk rasa mahasiwa menolak kenaikan harga BBM di sejumlah Kota di Indonesia berakhir bentrok dengan polisi dan penembakan brutal terhadap mahasiswa dan jurnalis pun terjadi (Senin 17/6).

Dari Jambi dilaporkan bahwa dalam aksi unjuk rasa yang digelar mahaiswa setempat, salah seorang jurnalis Trans 7 di Jambi yang meliput kejadian, Nugroho Anton, menderita luka serius di bagian pelipis mata ketika Polisi melepaskan tembakan saat mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Jambi.

Tertembaknya Nugroho Anton berawal saat ia melakukan peliputan demonstrasi menolak kenaikan BBM. Saat kondisi aksi tak terkendali, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran yang di dalamnya ada sejumlah jurnalis, termasuk Nugroho Anton.

Saat itu juga, Nugroho tersungkur dengan luka serius di pelipis mata kanan hingga berdarah. Saat ini Nugroho Anton sedang ditangani petugas medis di ruang operasi RSUD Mat Tahir Jambi.

Dalam rilis yang disebarkan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam tindakan aparat polisi tersebut. IJTI menegaskan represifitas itu sudah sangat keterlaluan dan harus segera ditangani secara serius oleh internal kepolisian. Kekerasan terhadap jurnalis yang tengah meliput sudah berulangkali terjadi di banyak daerah.

Sementara itu, dalam aksi yang asama di Kota Ternate juga berakhir bentrok dengan polisi dan penembakan brutal terhadap mahasiswa. Dikabarkan, satu orang wartawan dan lima orang mahasiswa tertembak. Ketua Bidang Politik DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku Utara, Roeslan, mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembak massa demonstran saat berusaha membubarkan aksi massa sekitar pukul 11.30 WIT.

Roeslan mengatakan, penembakan terjadi saat sekitar seribu mahasiswa dan anggota KNPI berusaha menuju titik pusat aksi di Kantor DPRD. Namun, saat di Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, polisi menghadang dan terjadi penembakan saat mahasiswa memaksa menuju tengah kota.

"Lima orang mahasiswa terluka di bagian paha dan kaki. Dari kabar yang didapat berasal dari peluru tajam," ungkap Roeslan saat dihubungi Rakyat Merdeka Online (Grup riaupos.co) (Senin,17/6).

Roeslan menambahkan, massa saat itu bergerak dari Kampus Universitas Khairun Ternate, tapi dihadang sehingga terjadi bentrokan. Satu wartawan foto ikut tertembak atas nama Roby Kelery, dari Harian Mata Publik Ternate. Dia tertembak di paha bagian kiri saat hendak mengabadikan momen bentrokan lewat kamera.

Sedangkan dari Pekanbaru Riau dilaporkan bahwa kekerasan pun terjadi. Dua orang demonstran dari Gerakan Riau Berdaulat dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se Riau yang memprotes rencana kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Riau Senin siang tadi (17/6) pukul 13.30 WIB ditangkap aparat polisi.

Kedua mereka dianggap biang provokator oleh polisi karena nekad membakar ban bekas di tengah Jalan Sudirman Tangkerang di depan DPRD Riau sehingga memacetkan arus lalu lintas. Melihat situasi kemacetan makin parah, Kapolsek bukitraya Kompol Darmawan Marpaung dan jajarannya mengambil tindakan tegas dengan menangkap dan mengamankan kedua pengunjukrasa tersebut.

Kapolsek Bukitraya Kompol Darmawan Marpaung kepada pers meminta agar jangan salah membuat beritanya sehubungan dia mengambil tindakan tegas itu.(ald/rmol/azf/ril/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook