Riau Pos Online - Direktur Jenderal Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad mengakui bahwa kurikulum 2013 sebenarnya bisa berjalan tanpa harus mencetak buku dengan biaya triliunan rupiah.
Hal ini dikatakan Hamid saat ditanya mengenai solusi apa yang akan ditempuh oleh kementerian yang dipimpin Mohammad Nuh itu bila DPR tak kunjung menyetujui perubahan anggaran kurikulum.
"Bisa (tanpa mencetak buku). Kita kan punya format PDF, e-book (buku elektronik), itu bisa dibuka di Ipad (atau PC komputer)," kata Hamid menjawab wartawan di gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (16/5).
Namun Hamid belum bisa memastikan apakah langkah ini akan dijalankan bila anggaran kurikulum tidak kunjung disetujui DPR sampai batas waktu, Jumat (17/5).
"Itu rencana kami ke depan. Ini belum diputuskan, masih wacana. Tapi memang akan dilihat, karena kalau cetak buku kan habis triliunan," tambahnya.
Untuk melaksanakan kurikulum 2013 kemdikbud berencana menggelontorkan anggaran senilai Rp2,49 triliun. Lebih dari setengahnya, sebesar Rp.1,3 triliun dialokasikan untuk pengadaan buku. Namun dengan pengurangan jumlah sekolah sasaran kurikulum 2013, anggarannya masih dibahas kembali.(fat/jpnn)