JAKARTA (RP) - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengungkapkan, kasus penolakan terhadap kehadiran Front Pembela Islam (FPI) di Kalimantan Tengah, bukan disebabkan aksi anarki oleh ormas pimpinan Habib Rizieq itu. Hal itu disampaikan Menag, usai bertemu dengan Habib Rizied di Kementrian Agama (Kemenag), Jumat (17/2).
Menag mengaku telah mendapat informasi dari Habib Rizieq, tentang penolakan masyarakat atas kehadiran FPI di Kalteng. "Jadi mengenai kasus di Kalteng tersebut, jelas tidak ada anarkisme yang dilakukan FPI. Tapi ada anarkisme yang menurut Habib dirancang oleh pemerintah sana. Termasuk juga perusakan tempat-tempat dimana tindakan-tindakan tersebut dilaksanakan," ungkapnya.
Berdasarkan penjelasan Habib Riziq, kata Menag, para petinggi FPI datang ke Kalteng karena untuk memenuhi undangan Bupati Kuala Kapuas, dalam rangka peringatan Maulid Nabi. Selain itu, memang ada agenda pelantikan pengurus FPI di provinsi yang dipimpin Teras Narang itu.
"Ketika mereka (FPI) datang. Bandara Tjilik Riwut sudah diblokade sejumlah demonstran. Kemudian situasi tidak memunkinkan untuk turun," terang Suryadharma mengulang cerita Habib Riziq.
Namun begitu, Menag tak menampik ada anggota FPI yang melakukan aksi anarki di kantor Kemendagri, beberapa waktu lalu. Hanya saja Menag yang mengutip pernyataan Habib Rizieq, aksi anarki di Kemendagri itu dilakukan oleh indivudu anggota FPI dan bukan kebijakan organisasi.
"Namun demikian, FPI dalam konteks organisasi mencarikan pelakunya dan menyeret ke meja hukum. Tindakan ini perlu diapresiasi juga," imbuhnya.
Oleh karena itu, Menag mengihmbau masyarakat untuk tetap tenang dan kondusif. Sebab menurutnya, secara berangsur-angusr FPI sudah menunjukkan perubahan. Yakni, mulai bersikap lembut dalam menyampaikan dakwahnya.
"Harusnya memang seperti itu. Dalam memberikan dakwah bukan dengan cara kekerasan. Jutsru kalau begitu lebih banyak mudaratnya. Sayang kan, jika memiliki tujuan benar tapi cara penyampaiannya di masyarakat malah salah. Sehingga tidak diterima masyarakat. Maka itu, saya meminta kepada FPI untuk mengubah sikapnya, agar ke depannya tidak hanya dikagumi umat Islam saja, tetapi semua umat agama lain," seru Menag. (Cha/jpnn)