Tangkap Bandar Judi Online di Malaysia dan Kamboja

Hukum | Minggu, 16 Oktober 2022 - 09:24 WIB

Tangkap Bandar Judi Online di Malaysia dan Kamboja
Bandar judi dari Sumatra Utara, Apin BK, ditangkap polisi di Malaysia, Jumat (14/10/2022). (CAPTURE FOTO TV ONE)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Polri terus memburu bandar judi online yang melarikan diri ke luar negeri. Dalam waktu yang nyaris bersamaan, Polri berhasil menangkap empat buron. Satu orang di Malaysia dan tiga lainnya di Kamboja. Di Malaysia, Polri menangkap Apin BK. Di Kamboja, mereka menangkap Tjokro Soetrisno, Elvan Adrian Setiawan, dan Ivan Tantowi.

Khusus Apin, kasusnya diproses oleh Polda Sumatera Utara. Sementara itu, tiga bandar judi lainnya diproses oleh Polda Metro Jaya.


Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa pemberantasan judi merupakan salah satu penekanan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Polri. Itu berlaku untuk segala jenis judi. Baik online maupun konvensional. ”Tentunya, ini menjadi komitmen kami untuk betul-betul melakukan tindakan terhadap masalah judi online sebagaimana perintah dan instruksi dari Bapak Presiden,” jelas dia. 

Apin BK sempat kabur setelah sarang judi online yang dia kelola digerebek oleh Polda Sumatera Utara. Dia disebut-sebut terkait dengan Konsorsium 303 yang sempat ramai jadi sorotan masyarakat. Oleh Polri, Apin BK dikejar ke Singapura. Namun, yang bersangkutan lari ke Malaysia. ”Kami bekerja sama police-to-police dengan teman-teman Kepolisian Diraja Malaysia, (Apin BK) bisa kami bawa ke tanah air,” ungkap Sigit. 

Selanjutnya, yang bersangkutan akan diperiksa di Bareskrim Polri. Itu dilakukan untuk membongkar jaringan Apin BK. Selanjutnya, yang bersangkutan akan dibawa oleh Polda Sumatera Utara. ”Setelah nanti kami anggap cukup (diperiksa di Bareskrim), tentunya saya perintahkan ke Pak Kapolda Sumut untuk menindaklanjuti dengan pengungkapan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu,” beber mantan Kapolda Banten itu. 

Beberapa jam setelah Apin BK tiba di Indonesia, tiga bandar judi online yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Metro Jaya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka dibawa dari Kamboja. ”Kasusnya bermula dari penangkapan tiga tersangka pada tanggal 12 Agustus 2022,” ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Dari penangkapan itu, Polri mengembangkan pengejaran sampai ke bandar judi online yang kemudian masuk DPO.

Atas kerja keras tim gabungan yang terdiri atas Bareskrim Polri, Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri, dan Polda Metro Jaya, mereka menemukan tiga buron tersebut di Kamboja. Setelah berkoordinasi dengan kepolisian di Kamboja, ketiganya berhasil dibawa ke Indonesia. ”Untuk selanjutnya, akan dilaksanakan proses penyidikan,” imbuhnya. Dedi menegaskan, Polri tidak akan ragu-ragu menindak bandar judi. Termasuk yang lari ke luar negeri. 

Jenderal bintang dua itu menjelaskan, penangkapan Apin BK dengan tiga buron di Kamboja tidak terkait sama sekali. ”Untuk Apin BK kan di Medan. Ini (tiga buron dari Kamboja) di Jakarta,” kata dia. Meski demikian, Dedi menyatakan bahwa bandar judi di daerah mana pun harus ditindak. ”Bapak Kapolri sudah memerintahkan kepada para Kapolda, kemudian para Kapolres, termasuk Kapolsek sekaligus, apabila ada judi di wilayahnya, jangan pernah ragu-ragu untuk melakukan penindakan,” tegasnya.(syn/c6/oni/jpg)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook