Biadab, Suami Bakar Istri di Depan Anak

Hukum | Rabu, 16 Oktober 2019 - 10:40 WIB

Biadab, Suami Bakar Istri di Depan Anak
Jajaran tim inafis polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan sejumlah barang bukti kasus seorang suami membakar istrinya di Ketintang Surabaya, Selasa (15/10/2019). (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Teriakan minta tolong terdengar di kamar kos yang beralamat di Ketintang Baru, Gang II A, Nomor 3A Surabaya. Kemarin pagi (15/10) Putri Nalurita mengalami tragedi memilukan. Tubuhnya dibakar Maspuryanto, suaminya yang baru dinikahi pada Agustus lalu.

Kejadian tersebut berlangsung pukul 09.07 WIB. Putri yang tengah mengasuh anaknya berteriak kepanasan. Anaknya yang masih berusia 1,5 tahun menjerit saat melihat tubuh ibunya terbakar.


Ketika itu muka perempuan 19 tahun tersebut disiram bensin, lantas disulut api. Sontak, Putri kesakitan. Sumiati, ibu Putri, yang sejak awal di luar kamar masuk ke kos. ’’Ya Allah anakku…,’’ ucapnya kebingungan. Meski demikian, api bisa dipadamkan. Informasinya, Putri masuk ke kamar mandi tetangga kosnya. Rambut Putri terbakar. Demikian juga sebagian tubuhnya.

Sayangnya, saat kejadian berlangsung tidak banyak orang yang menolong. Maklum, kondisi kos sepi karena kamar bagian bawah belum terisi. Setelah membakar istrinya yang masih 19 tahun itu, Maspuryanto kabur. Dia menaiki sepeda motor milik penjaga kos yang terparkir di luar gerbang kos-kosan. Hingga kemarin, keberadaan pria 47 tahun itu belum diketahui.

Sumiati pun membawa Putri dan cucunya ke Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo dengan naik becak. Putri selamat, tapi mengalami luka bakar di wajah, dada atas, tangan kiri, dan kaki kiri.

Heri Suhandoyo, penjaga kos, menuturkan bahwa saat kejadian asap menutupi kamar Putri yang kebetulan berada di lorong paling barat.

Heri mengungkapkan bahwa api yang membakar Putri juga menjalar ke spring bed. Beruntung, api bisa dipadamkan petugas PMK karena ada warga yang meminta bantuan. Kemarin terdapat sembilan unit mobil PMK. Jika tidak ada petugas PMK, rumah kos dengan tujuh kamar tersebut bisa ludes terbakar. ’’Saya berusaha padamkan api, sedangkan para tetangga cari bantuan,’’ ucapnya.

Heri menuturkan, sebelum kejadian, Putri dan ibunya memang terlihat mengemasi barang-barang. Yang didengar, Putri pengin minggat. Namun, Heri tidak menyangka Maspuryanto tega membakar istrinya.

Istri Heri, Arning, mengungkapkan bahwa sekitar seminggu lalu Maspuryanto curhat bahwa istrinya meminta handphone (HP). Lantaran belum ada uang, dia meminta bantuan Arning untuk kredit HP. ’’Waktu itu masih saya janjikan seminggu lagi,’’ ucapnya.

Arning mengungkapkan, Putri dan Maspuryanto menikah pada Agustus lalu. Mereka sama-sama berstatus janda dan duda. Suami Putri meninggal dunia setelah terjadi gempa bumi di Palu setahun lalu.

Setelah kejadian tersebut, Maspuryanto menghubungi Arning untuk minta izin meminjam motornya. Namun, setelah ditelepon kembali, nomor tersebut sudah berada di luar jangkauan alias tidak aktif.

Untuk mengetahui fakta yang terjadi, Tim Inafis Polrestabes Surabaya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Polisi mencari dan meneliti barang bukti. Di antaranya, korek api dan kasur yang terbakar.

Wakapolsek Gayungan AKP Widiantoro menegaskan bahwa hingga kini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Termasuk mengejar Maspuryanto. ’’Dari pelacakan terakhir, pelaku berada di Sepanjang (Sidoarjo),’’ tuturnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook