JAKARTA (RP) - Kepala Staf TNI AU (KSAU) Imam Sufaat membenarkan bahwa anak buahnya memang menghalang-halangi wartawan yang mengambil gambar di lokasi jatunya pesawat TNI Hawk 200 di desa Pasir Putih, Kampar, Riau.
Menurut Imam, tindakan tersebut memang perlu dilakukan untuk menjaga kerahasiaan pesawat militer tersebut. "Iya, kalau untuk pesawat tempur kan rahasia ya," kata Imam kepada wartawan di Istana Negara, Selasa (16/10).
Selain itu, menurut Imam, tindakan anak buahnya tersebut demi keselamatan awak media dan warga sekitar juga."Nanti kalau misalnya bawa bom, nanti situ (wartawan) kena bomnya. Sebetulnya ada kerahasiaannya juga," ujar Imam.
Sebelumnya diberitakan, seorang wartawan Riau Pos (grup JPNN) yang mengambil gambar dipukul oleh oknum TNI AU saat meliput jatuhnya pesawat Hawk. Wartawan bernama Didik itu dicekik dan kameranya dirampas. Selain Didik, wartawan TV One, Antara, Riau TV serta dua warga juga menerima perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh TNI AU saat mengamankan lokasi. (dil/jpnn)