Kurikulum 2013 Diterapkan 100 Persen di SMA, Hanya Ada Tiga Buku

Hukum | Selasa, 16 Juli 2013 - 03:25 WIB

JAKARTA (RP) - Penerapan kurikulum 2013 di SMA sasaran membingungkan karena semula hanya untuk tiga mata pelajaran (Mapel), namun belakangan diterapkan di seluruh mapel oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Anehnya, buku yang disiapkan hanya untuk tiga mata pelajaran.

Salah satu contohnya di SMAN 68 Salemba, Jakarta Pusat. Saat dikonfirmasi jpnn.com, Kepala SMAN 68 Hasnah mengakui bahwa baru tiga buku mata pelajaran yang siap digunakan untuk implementasi kurikulum 2013, yakni buku Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Meski ada perubahan dari rencana semula, Hasnah, mengaku siap menjalankan apapun kebijakan Kemendikbud. "Kami siap. Untuk buku memang baru tiga. Materi sudah semuanya ada, tinggal guru kembangkan materi itu," ujarnya, Senin (15/7).

Ditanya kapan kekurangan buku tersebut akan diadakan kementerian, Hasnah mengaku tidak mengetahuinya. Namun dia mendapat penjelasan bahwa buku untuk sembilan mata pelajaran lain akan segera didrop kementerian ke sekolah dalam waktu dekat.

Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Hendarman saat dikonfirmasi membenarkan bahwa tahap awal ini baru tiga buku yang digunakan walaupun penerapan kurikulum 2013 di semua SMA sasaran untuk semua mata pelajaran.

Dia beralasan model kurikulum baru ini di SMA tidak sama dengan SD yang sepenuhnya menggunakan tematik. Sedangkan di SMA tetap menggunakan model mata pelajaran. "Memang tiga buku yang dipakai dulu. SMA bukan tematik tapi mata pelajaran, bisa gunakan buku lain dulu (buku KTSP)," ujar Hendarman.

Dia juga menjelaskan sementara fokus pada tiga mata pelajaran yang sudah lengkap bukunya, untuk sembilan mata pelajaran lain, dalam waktu dekat akan disiapkan buku-bukunya. Karena Kurikulum 2013 di SMA tetap mengacu pada mapel, maka seiring berjalannya waktu, guru yang sudah mengikuti pelatihan bisa melakukan transfer ilmu kepada guru lain di Sekolahnya.

"Satu yang perlu diingat, SMA masih mata pelajaran. Jadi guru yang sudah ikut diklat bisa berbagi dengan guru lain. Transformasi ilmu. Materi mapel nanti penyesuaian akan dilakukan. Kita ikuti saja nanti," jelasnya tanpa memberi alasan mengapa ada perubahan sasaran mapel di SMA. (fat/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook