PELAMAR DIHARAPKAN TIDAK BOHONG SOAL PENGHASILAN ORANG TUA

Besok, Pendaftaran SNMPTN Dimulai

Hukum | Minggu, 16 Februari 2014 - 19:28 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pendaftaran online seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014 dibuka mulai besok (17/2) hingga 31 Maret. Panitia meminta siswa pelamar SNM PTN tidak berbohong saat mengisi formulir atau bo rang pendaftaran yang memuat penghasilan orang tua.

Ketua Umum Panitia Pusat SNM PTN 2014 Ganjar Kurnia mengatakan, calon mahasiswa biasanya berbohong saat mengisi keterangan penghasilan orang tua saat mendaftar SNM PTN. Pelamar cenderung mengisi penghasilan orang tua dengan nominal sebesar- besarnya. Tujuannya bisa diterima di PTN yang diidamkan. "Kami tegaskan, isian keterangan penghasilan orang tua itu sama sekali tidak terkait dengan kelulusan SNMPTN," kata Ganjar seperti dikutip Jawa Pos edisi hari ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Panitia hanya ingin mendapat data sebaran penghasilan orang tua dari seluruh pelamar SNM PTN. Pria yang juga rektor Uni versitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu menjelaskan, penen tuan kelulusan SNM PTN 2014 mur ni berdasar faktor akademis.

Dia mencontohkan, ada pelamar yang memberi keterangan pengha silan orang tuanya besar, tetapi rekam nilai rapornya jelek. Siswa tersebut kalah dengan kandidat lainnya. Sebaliknya, ada siswa yang mengisi penghasilan orang tuanya secara jujur dan nilai ra pornya bagus, dia tetap diterima.

"Saya tegaskan, intinya nilai akademis. Pelamar harus jujur saat mendaftar online," paparnya.

Menurut Ganjar, isian keterangan penghasilan orang tua itu bisa dipakai untuk pengelompokan pelamar yang diterima SNM PTN. Sebab, biaya kuliah saat ini menggunakan sistem UKT (uang kuliah tunggal). Dengan sistem tersebut, besaran biaya pendidikan dikelompokkan berdasar peng ha silan orang tua. Calon mahasiswa dengan penghasilan orang tua yang kecil bahkan bisa dibebaskan dari pungutan SPP setiap semester.

Ganjar menjelaskan, mengisi keterangan penghasilan orang tua dengan tidak jujur justru bisa menyusahkan di kemudian hari. Dia mencontohkan, dalam SNM PTN tahun lalu, ada pelamar yang "me-mark up" penghasilan orang tuanya. Kebetulan setelah dilihat secara akademis, pelamar itu dinyatakan diterima.

Kemudian, berdasar isian penghasilan orang tua yang sudah di gelembungkan itu, kampus memberikan tarif kuliah mahal.Akibatnya, pada tahun kedua, sis wa tadi keberatan dengan biaya kuliah yang mahal. "PTN tidak bisa disalahkan karena penetapan UKT berdasar isian pelamar sendiri," katanya. Akhirnya, maha siswa tersebut meminta keringanan tarif UKT.

Ganjar menjelaskan, kejadian ma hasiswa meminta keringanan UKT itu tidak hanya terjadi di satudua kampus. "Hampir di se mua PTN. Maka, saat mengisi isian penghasilan orang tua, harus jujur. Jika penghasilan orang tua rendah, ya diisi rendah. Sebalik nya, jika penghasilan orang tua besar, harus jujur diisi besar," tegasnya.

Selain kejujuran mengisi boring penghasilan orang tua, Ganjar mengingatkan panduan teknis mendaftar SNM PTN 2014. Dia mengatakan bahwa petunjuk teknis (juknis) pendaftaran SNM PTN bisa dipelajari masing-masing siswa melalui website resmi SNM PTN 2014. (wan/c6/agm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook