Polri Siapkan 27.000 Brimob untuk Pemilu 2014

Hukum | Jumat, 15 November 2013 - 07:37 WIB

JAKARTA (RP) - Pasukan Korps Brimob bakal dikerahkan secara besar-besaran dalam pengamanan Pemilu 2014. Mereka ditugasi untuk mengantisipasi konflik yang melibatkan massa dalam jumlah besar menjelang dan saat pelaksanaan pemilu legislatif dan presiden tahun depan. Pasalnya, potensi konflik pada masa itu sangat besar.

Komitmen tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Sutarman setelah memimpin upacara peringatan HUT Ke-68 Korps Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11). Menurut dia, konflik-konflik potensial harus segera dipetakan agar bisa dicarikan antisipasinya. Salah satu pilihan untuk mengantisipasi konflik adalah memanfaatkan Brimob.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Kita harus menyentuh akar masalah biar tidak menjadi konflik. Tapi, kalau sudah terjadi konflik, kami kerahkan dalmas dan Brimob," terangnya. Menurut Sutarman, berdasar hasil pemetaan, konflik biasanya didahului berbagai masalah seperti konflik pilkada, pertambangan, dan perkebunan.

Karena itu, peran Brimob akan mendapat porsi besar dalam pengamanan pemilu tahun depan. Selama ini, setiap kali terjadi aksi massa, selalu dalmas dan Brimob yang dikerahkan karena paling mumpuni dalam urusan tersebut. Kemampuan itu tahun depan dimaksimalkan karena diperkirakan bakal banyak terjadi aksi massa.

Kakorbrimob Irjen M. Rum Murkal menuturkan, pihaknya telah diminta untuk menerjunkan dua pertiga kekuatan dalam pengamanan pemilu legislatif dan presiden. Saat ini jumlah personel Brimob se-Indonesia mencapai 47.500 orang. "Sebanyak 7.000 di antaranya sedang dilatih," ucapnya.

Karena itu, jumlah pasukan yang diterjunkan sekitar 27 ribu orang. Teknis pengamanannya akan diserahkan kepada setiap polda sesuai dengan kebutuhan.

"Tapi, konsep sudah ada dari Kapolri. Sifat menolong dan kepekaan sosial ditanamkan kepada anggota," tuturnya. Selain antisipasi konflik, Brimob ditugasi melindungi masyarakat dari berbagai ancaman.

Mengenai kekhawatiran adanya oknum yang nakal, Rum mengatakan pasti akan ada. Sejak lama di tubuh Korps Brimob selalu ada segelintir orang yang tidak mau tunduk pada aturan dan bertindak di luar batas. Bagi dia, yang terpenting adalah pembinaan secara teratur agar tidak sampai terjadi perilaku menyimpang oleh anggotanya. (byu/c10/fat)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook