LAMONGAN (RP) - Enam orang ditemukan tewas mengambang di Bengawan Solo di Desa Prijek, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jatim, kemarin (14/10). Mereka terjun ke sungai karena mengetahui kedatangan polisi yang hendak menggerebek arena judi sabung ayam dan dadu di bantaran Bengawan Solo pada Sabtu (13/10) sore.
Enam korban tersebut adalah Siswantono, 34, dan Su"udi, 40, warga Paciran; Haji Kuwat, 60, warga Brondong; Tohaji, 30, dan Khudlori, 45, warga Karanggeneng; dan Romidi, 40, asal Pucuk. Diduga, korban tidak bisa berenang saat melarikan diri dengan mencebur ke sungai. Dugaan lainnya, mereka kelelahan saat berenang sebelum sampai seberang sungai.
Belum diketahui pasti apakah korban merupakan pejudi. Yang pasti, mereka adalah warga yang berada di arena perjudian. Mereka semburat melarikan diri ketika mengetahui polisi datang. Selain terjun ke sungai, beberapa warga lari ke sawah. "Kemungkinan masih ada yang belum mengambang. Sebab, informasinya menyebutkan ada delapan orang," kata seorang warga desa setempat.
Jawa Pos Radar Bojonegoro melaporkan, korban tewas itu ditemukan kali pertama kemarin sekitar pukul 11.30. Ada tiga korban yang ditemukan mengambang kurang lebih 100 meter dari lokasi sabung ayam. Satu jam berselang, satu lagi korban tewas muncul di permukaan. Menjelang petang, korban bernama Romidi ditemukan dengan nasib yang sama.
Keluarga korban tidak menyangka kejadian tersebut. Mereka mengira anggota keluarganya yang tewas itu tidak pulang karena main ke rumah teman. Peristiwa tersebut berawal dari patroli anggota Polres Lamongan ke wilayah hukum Polsek Karanggeneng. Hal itu dilakukan petugas setelah menerima informasi adanya arena judi sabung ayam di tanah bantaran Bengawan Solo di Desa Prijek. Polisi pun mendatangi tempat kejadian perkaran (TKP).
Untuk menuju TKP, polisi harus berjalan kaki karena jalanan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Sesampai di balik tangkis menjelang petang, polisi tidak langsung naik. Aparat terlebih dahulu mengintai lokasi. Hasilnya, diketahui ada arena sabung ayam dan judi dadu yang berselebahan. Puluhan warga berkumpul di tempat itu.
"Kurang lebih berjarak 100 meter dari tangkis, kami melihat ada dua lokasi kerumunan warga. Ternyata satu arena sabung ayam dan satunya lagi judi dadu," kata Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Hasran yang memimpin patroli itu.
Polisi kemudian naik ke tangkis. Nah, keberadaan polisi di lokasi tersebut diketahui warga yang langsung berteriak. Hal itu membuat kerumunan warga semburat melarikan diri. Sejumlah orang diketahui mencebur ke aliran Bengawan Solo.
"Anggota kami tidak menyangka ada yang mencebur karena masih dalam perjalanan menuju TKP dan cuaca juga sudah mulai gelap. Tidak tahu ada yang meninggal karena mereka mencebur ke sungai. Jadi, kami masih belum menggerebek. Kami masih berjalan menuju lokasi," kata Kabidhumas Polda Jatim Kompol Hilman Thayib didampingi Wakapolres Lamongan Kompol Tony Sugianto di Mapolres Lamongan kemarin.
Ketika polisi tiba di lokasi, sejumlah warga masih berada di TKP dan langsung diamanan. Sebanyak 15 orang dimintai keterangan di Mapolres Lamongan. "Kasus ini tetap akan kami proses hukum secara serius," kata Hilman.
Selain mengamankan 15 orang, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, 7 ekor ayam, 19 sepeda motor, 2 unit mobil, uang tunai Rp 1.800.000, dan seperangkat arena adu ayam. (idi/jpnn/c4/ca)