JAKARTA (RP) - Selama ini, jenis saringan masuk mahasiswa baru di kampus negeri berpengaruh terhadap biaya kuliah. Mulai tahun depan, para rektor kompak akan menyeragamkan biaya kuliah untuk semua mahasiswa baru dari segala macam jenis saringan masuk.
Sudah jamak diketahui selama ini biaya kuliah untuk mahasiswa baru dari saringan masuk jalur ujian mandiri (non reguler), lebih mahal dibandingkan mahasiswa melalui jalur reguler atau SNM PTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri).
Misalnya sama-sama masuk prodi guru bahasa Indonesia, biaya kuliah mahasiswa dari saringan ujian mandiri lebih mahal ketimbang mahasiswa yang masuk dari seleksi reguler. Saking lamanya kondisi ini berjalan, jalur mandiri sampai dicap sebagai jalur khusus mahasiswa dari keluarga kaya dengan kemampuan akademis pas-pasan.
Informasi jika biaya kuliah untuk semua jenis saringan masuk disamakan ini diungkapkan oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka. "Masyarakat jangan salah paham lagi, bahwa saringan masuk PTN yang berbede juga mempengahuri biaya kuliah yang berbeda juga," kata dia.
Akhmaloka mengatakan penerapan biaya kuliah seragam, terutama SPP, perlu diterapkan mengingat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan SPP tunggal. Dalam penerapan ini, nantinya akan ada ambang batas besaran biaya SPP yang boleh dipungut kempus kepada mahasiswanya.
Dia mengatakan penyeragaman biaya kuliah antara mahasiswa dari seleksi mandiri dan seleksi reguler ini tidak akan mengganggu neraca kuangan kampus. Terutama untuk biaya operasional pendidikan. Sebab Kemendikbud tahun depan akan menyalurkan biaya operasional perguruan tinggi negeri (BO PTN).
Akhmaloka berharap untuk tahun depan BO PTN ini bisa disalurkan kepada seluruh PTN pada Januari. Sehingga kampus memiliki waktu untuk menghitung besaran SPP yang akan dipungut kepada mahasiswa baru yang biasanya mulai di saring pertengahan tahun.
Untuk skema penerimaan mahasiswa baru 2013, pria yang juga menjadi ketua SNM PTN 2012 itu menuturkan masih terus digodok. Dia mengatakan komposisi mutlak adalah kuota untuk SNM PTN jalur undangan (prestasi) minimal 50 persen. "Rata-rata informasinya nanti PTN akan mengalokasikan kursi mahasiswa baru dari jalur undangan sebanyak 60 persen," kata dia.
Sisanya kursi mahasiswa baru sebesar 40 persen akan disaring melalui ujian bersama antara seluruh PTN. "Nama ujian bersama ini sampai sekarang belum ditetapkan. Yang jelas bentuknya ujian tulis," kata Akhmaloka.
Dengan asumsi pembagian seperti tadi, dia mengatakan sudah tidak ada lagi kuota mahasiswa yang disaring melalui ujian mandiri. Namun Akhmaloka mengatakan di luar pagu minimal 50 persen kursi mahasiswa baru harus disaring melalui SNM PTN jalur undangan, masing-masing kampus memiliki hak otonomi mengelolanya sendiri. (wan)