JAKARTA (RP) - Prediksi banyaknya calon mahasiswa dari SNMPTN jalur undangan yang tidak mendaftar ulang ternyata tepat. Panitia pusat SNMPTN memperkirakan, setelah masa daftar ulang ditutup ada 10 persen dari 53.034 calon mahasiswa tidak mendaftar ulang.
Pelaksanaan daftar ulang untuk calon mahasiswa yang diterima lewat SNMPTN jalur undangan ini digelar serentak Selasa (12/6) lalu. Sekretaris Pantia Pusat SNMPTN Rochmat Wahab kemarin (14/6) mengatakan, data kongkrit dari seluruh kampus yang menjalankan SNMPTN jalur undangan belum masuk ke pihaknya. "Datanya sementara masih di kanwil-kanwil. Tapi kami prediksi ada sekitar 10 persen yang tidak daftar ulang," kata dia.
Guru besar sekaligus rektor UNY itu hanya bisa menjabarkan kondisi di kampusnya sendiri. Rochmat menjelaskan, di UNY ada 107 calon mahasiswa non bidik misi yang sejatinya diterima SNMPTN jalur undangan tetapi tidak mendaftar ulang. Jika dibandingkan dengan total calon mahasiswa non bidik misi SNMPTN jalur undangan yang mencapai 900 orang lebih, jumlah yang tidak daftar ulang itu hanya sekitar 11 persen.
Rochmat menuturkan, banyak alasan yang menyebabkan mereka tidak mendaftar ulang. Diantara yang paling dominan biasanya adalah, para calon mahasiswa ini ternyata diterima di SNMPTN jalur undangan untuk pilihan yang kedua. "Calon mahasiswa ini masih penasaran untuk masuk pilihan pertama. Jadi mereka memilih ikut lagi SNMPTN jalur ujian tulis," terang dia.
Alasan lainnya adalah, calon mahasiswa ini ternyata ditetapkan lulus program beasiswa kampus di luar negeri. Atau bisa juga mereka memilih masuk PTS karena mereka dinyatakan masuk jurusan yang dia minati.
Contohnya, calon mahasiswa ini menetapkan ingin masuk jurusan akuntansi UGM pada pilihan pertama SNMPTN jalur undangan. Ternyata setelah diumumkan, dia masuk pilihan kedua yaitu jurusan di rumpun FKIP. Di satu sisi, dia ternyata dinyatakan diterima di jurusan akuntansi kampus swasta. Menurut Rochmat, calon mahasiswa seperti ini biasanya lebih memilih masuk kampus swasta.
Sementara itu, muncul kasus lain yang membuat Rochmat geleng-geleng kepala. Kasus ini adalah, adanya 38 calon mahasiswa bidik misi yang dinyatakan diterima SNMPTN jalur undangan tetapi tidak daftar ulang. "Saya rasa mereka ini tidak mensukuri nikmat," tutur dia.
Sebab, ketika dinyatakan diterima maka mahasiswa bidik misi ini dibebaskan dari SPP untuk delapan semester. Selain itu mereka juga mendapatkan uang saku setiap bulan. Rochmat mengaskan, kuota SNMPTN jalur undangan yang tidak terisi ini otomatis akan di salurkan ke SNMPTN jalur ujian tulis.
Di bagian lain, Ketua Panitia Pusat SNMPTN Akhmaloka menjelaskan, pada Sabtu dan Minggu (16-17/6) seluruh rektor yang menjalankan SNMPTN akan berkumpul di Semarang. Dalam pertemuan ini, akan dikalkulasi secara kongkrit calon mahasiswa dari SNMPTN jalur undangan yang tidak daftar ulang.
"Sampai sekarang saya belum punya data nasionalnya. Nanti setelah pertemuan kami kabari," kata dia. Guru besar yang juga rektor ITB itu hanya menjelaskan kondisi di kampusnya. Dia menjelaskan, di kampusnya calon mahasiswa dari SNMPTN jalur undangan yang tidak daftar ulang kurang dari 100 orang.
Akhmaloka menjelaskan, calon mahasiswa yang tidak daftar ulang ini hampir ditemukan di setiap sekolah dan fakultas. Di ITB saat ini ada 12 unit sekolah dan fakultas.
"Hanya Sekolah Farmasi yang komplit. Mereka daftar ulang semuanya," ujar Akhmaloka. Selain itu, Akhmaloka juga menuturkan seluruh mahasiswa bidik misi SNMPTN jalur undangan mendaftar ulang semuanya. (wan)