PESIMISME WARGA TERHADAP MKD

MKD Lawakannya Tak Lucu Lagi

Hukum | Senin, 14 Desember 2015 - 21:52 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Harapan kepada keputusan yang bijaksana dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI kelihatannya banyak yang meragukannya.

Salah satunya para relawan pendukung Joko Widodo di pemilu presiden yang tergabung dalam Laskar Nawacita Seknas Jokowi. Kelompok relawan ini malah merasa muak dengan persidangan atas kasus dugaan pelanggaran etika oleh Setya Novanto. Mereka memilih agar kasus yang kini beken dengan sebutan "Papa Minta Saham" itu ditangani secara hukum saja.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketua Umum Laskar Nawacita Seknas Jokowi, Rudi H Tampubolon, mengatakan persidangan MKD telah menjadi pertunjukan lawakan yang tak lucu lagi. Sebab, MKD yang notabene terdiri dari para wakil rakyat, justru tidak mampu mengedepankan nurani.

“Kami sudah muak dengan MKD. Lawakannya tidak lucu lagi,” ujar Rudi melalui SMS, Senin (14/12/2015).

Ia menegaskan, kasus Papa Minta Saham itu telah membuka praktik mafia dalam pemanfaatan sumber daya alam. Ironisnya, kata Rudi, praktik mafia itu juga melibatkan kongkalikong antara pejabat negara dan pengusaha.

Rudi lantas menyoroti mangkirnya pengusaha M Riza Chalid dari persidangan MKD. Pasalnya, pengusaha minyak yang dikenal akrab dengan Setya itu sudah dua kali tak memenuhi panggilan MKD untuk bersaksi.

Karenanya Rudi menegaskan, sebaiknya kasus itu ditangani oleh kepolisian dan kejaksaan. Rudi bahkan menegaskan bahwa Laskar Nawacita siap siap membantu dua institusi penegak hukum itu untuk memburu Riza.

“Demi tegaknya hukum dan kehormatan presiden beserta lembaga-lembaga negara, kami siap membantu Kejagung dan Polri  menangkap SN dan MRC sebagai pembegal Nawacita,” tegasnya.

Ia menambahkan, Laskar Nawacita juga mengajak kepada seluruh relawan Jokowi utuk berani melawan praktik mafia dan pejabat yang tidak pro-rakyat. “Skandal Papa Minta Saham ini telah menggerus kepercayaan rakyat terhadap lembaga-lembaga negara dan membuka bobrok dan berkuasanya mafia dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia selama ini,” tegasnya.(ara)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook