Goenawan: Rakyat Mulai Tak Percaya Parpol

Hukum | Sabtu, 14 Juli 2012 - 07:09 WIB

Laporan MUHAMMAD AMIN, Kampar muhammad-amin@riaupos.co

Budayawan Goenawan Mohammad menilai rakyat mulai tak percaya kepada kelompok bernama partai politik. 

Menurutnya, pemimpin yang lahir dari Parpol justru kurang diminati karena krisis kepercayaan yang berat. 

Berikut wawancara wartawan Riau Pos dengan bos Tempo Grup ini.

Bagaimana Anda melihat perpolitikan Indonesia, khususnya Parpol saat ini, terutama dari kaca mata kebudayaan?
Wah, tak usah pakai kaca mata kebudayaanlah. Yang umum saja. Sekarang ini, saya melihat, kecenderungannya Parpol memang kehilangan kepercayaan dari rakyat. Jadi dipilihnya Jokowi di DKI itu bukan karena partai, tapi karena Jokowinya. Orang berharap pada tokoh non partai untuk pemimpin ke depan.

Apa penyebab rakyat tak percaya lagi pada Parpol?
Sekarang ini, partai-partai telah berubah dari perjuangan rakyat menjadi semacam klub memuja pemimpin, termasuk yang terjadi di Demokrat. Jadi, Demokrat hanya semacam mesin pemuja SBY, di Golkar itu Ical, PDIP Mega. Ya semacam itulah.

Apa yang harus dilakukan parpol untuk membenahinya?
Ya, masing-masing parpol ada problemnya. Sebenarnya PKS punya modal yang bagus, tapi akhirnya terjadi juga keausan idealisme pada beberapa elitnya, walaupun secara umum tidak fans club lagi.

Sepertinya Anda skeptis terhadap partai. Akan tetapi Anda juga masuk partai dan anggota partai.
Ya, saya termasuk yang mendirikan PAN, karena demokrasi tanpa partai akan susah. Tapi partai tanpa diiringi kekuatan luar partai akan korup. Saya ini meskipun mendirikan PAN, tapi tak mendukung PAN, termasuk calon-calonnya. Ini supaya mengajarkan, bahwa kamu tak boleh sembarangan dan mengabaikan perjuangan.

Termasuk dalam Pemilukada DKI?
Tak hanya DKI, tapi juga yang lainnya. Soal calon ini,saya akan nilai orangnya dulu, kecuali sudah punya pilihan yang baik. Tapi sekarang partai belum memiliki calon-calon yang layak, termasuk soal pimpinan nasional.

Jadi dari mana mulai memperbaiki partai atau yang lebih besar bangsa ini?
Wah itu soal besar. Kata Cak Nur, itu dari mana saja, perbaiki kadernya, programnya, dan yang lainnya.

Dari UU Parpol dan regulasi lainnya juga?
Wah saya tak paham soal Undang-Undang. Tapi yang jelas, memperbaiki Indonesia ini bisa dari mana saja. Kalau saya akan memperbaiki dari kesenian. Yang lain bisa dari berbagai yang lainnya. (ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook