HUKUM & KRIMINAL

Korban Penembakan Brimob Itu Ternyata Sedang Hamil Lima Bulan

Hukum | Senin, 14 Maret 2016 - 16:09 WIB

Korban Penembakan Brimob Itu Ternyata Sedang Hamil Lima Bulan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penenembakan yang dilakukan anggota Brimob Detasemen D Polri Brigadir Aris Candra Kuswanto, 31, terhadap istrinya, Ani Fitriani (28) masih belum diketahui penyebabnya. Sebab hingga saat ini, Aris belum pulih.

Suasana duka masih menyelimuti kediaman korban di Jalan Tower III, Kampung Tegal Danas, RT 1, RW 2, Desa Hegarmukti, Cikarang Pusat, Bekasi, kemarin (13/3/2016). Puluhan karangan bunga dukacita menghiasi halaman rumah itu. Kerabat serta anggota keluarga Ani dan Aris berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Isak tangis sahut-bersahutan.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Mereka tidak pernah membayangkan bahwa bahtera rumah tangga Ani dan Aris berakhir dengan tragis.

Ayah Ani, Dayat Hidayat mengatakan, dirinya sudah ikhlas atas meninggalnya anak pertamanya itu, meski tangisnya tak bisa terbendung ketika mengingat sang anak. Sebab, Ani meninggal dengan cara tidak wajar.

Dia juga memastikan akan mengasuh dua cucunya, Tyo Maulana Sandika (6) dan Fajar Maulana (2) dengan sepenuh hati. Dia tidak akan menyerahkan mereka kepada anggota keluarga lain. Sebab, Dayat bersama sang istri, Bu Oom (44) sangat menyayangi keduanya.

"Tyo dan Fajar sudah sangat dekat dengan kami, jadi tidak bisa dipisahkan," ucapnya.

Dayat menyebut, kondisi kedua cucu dan istrinya sudah lebih baik. Mereka terlihat lebih tenang, khususnya, Tyo dan Fajar. Dua bocah itu sudah kembali ceria dan bermain dengan teman-teman mereka.

Dia bercerita, Ani tewas dalam kondisi hamil lima bulan. Sebelum peristiwa maut tersebut terjadi, sang menantu mengeluh pusing. Keluhan itu pun selalu direspons cepat. Dayat selalu menanyakan penyebab pusing itu, apakah kecapaian atau masalah lain.

Namun, pertanyaan sang mertua tidak pernah direspons oleh Aris. Sang menantu justru terdiam, lalu meninggalkan Dayat sendirian. Karena itu, Dayat tidak merasa aneh dengan perilaku Aris. Dia hanya berpikir bahwa Aris butuh istirahat. Terakhir, Aris mengeluh pusing pada malam Sabtu (11/3/2016) sehabis mengaji. Kemudian, Aris meminta izin untuk keluar rumah. Alasannya, ada urusan. "Kejadian itu sekitar lima jam sebelum peristiwa tersebut terjadi," tutur pria 48 tahun itu.

Dayat menyatakan belum mengetahui secara pasti kondisi Aris saat ini. Dia belum sempat menjenguk menantunya itu karena masih disibukkan dengan kegiatan di kediamannya. Yakni, mempersiapkan pengajian untuk kepergian putrinya.(ian/nug/c11/agm)

Sumber: JPNN

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook