JAKARTA (RP) - Kasus pencekalan sejumlah delegasi Front Pembela Islam (FPI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Kementerian Dalam Negeri tengah mengkaji kasus itu sebagai landasan pembubaran.
“Kalau memang ada bukti-bukti yang kuat, tentu kita ambil langkah-langkah,” ujar Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi usai rapat di Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Senin (13/02).
Gamawan berharap insiden tersebut tidak merembet ke masalah SARA. Sehingga, kasus itu harus cepat diselesaikan. “Kalau dia (FPI) melakukan tindakan anarkis tentu harus dihukum,’’ katanya.
Menteri asal Sumatera Barat itu mengakui, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 yang mengatur Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sudah tidak bisa mengakomodir dinamika yang berkembang. Sehingga, kata dia, harus diubah. “Jangan terlalu panjang lagi prosedurnya untuk pembekuan dan pembubaran Ormas, karena selama ini terlalu panjang,’’ katanya.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo yang ikut rapat mengatakan bahwa insiden penolakan Front Pembela Islam di Palangkaraya, Kalimantan Tengah masih dalam proses penyelidikan. Tindakan-tindakan pengamanan yang dilakukan Polri dalam rangka pencegahan. “Jangan sampai ada tindak pidana, bukan melarang dan sebagainya,’’ katanya.
Menurut Timur, terkait tuntutan-tuntutan FPI agar menonaktifkan Kapolda Kalimantan Tengah, dirinya tidak bisa serta-merta memenuhi permintaan itu. Tetapi, bila ada laporan resmi, gugatan, dan lain sebagainya, polisi akan menindaklanjuti. “Kami akan tindak lanjuti seperti apa kenyataan di lapangan. Semua dilaksanakan dalam rangka pencegahan,’’ katanya.
Kemarin, Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab resmi melaporkan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang dan Kapolda Kalteng Brigjen Pol Damianus Zacky ke Bareskrim Polri.
Laporan ini terkait aksi massa Dewan Adat Dayak yang menolak perwakilan FPI saat tiba di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Sabtu 11 Februari 2012. “Yang menolak kita bukan masyarakat Dayak tapi oknum-oknum,’’ katanya. Habib Rizieq dikawal oleh ratusan anggota FPI yang menunggu di komplek Mabes Polri. (jpnn)