RINTIHAN SUPIR DAN PENGUSAHA ANGKUTAN

Aparat Terkait! Ada Pungli Lho di Jalan Lintas, Tolong Dong Ditertibkan

Hukum | Jumat, 13 November 2015 - 15:21 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)—Maraknya aksi pemalakan atau pemerasan berkedok organisasi jasa angkutan, khususnya angkutan barang, kian meresahkan dan merugikan para supir dan pengusaha angkutan. Oknum-oknum yang terlibat menggunakan kekuatan dan kekerasan ala premanisme.

Aksi pemalakan ini diduga mendapat backing dari oknum-oknum tertentu, sehingga terus berlangsung sampai saat ini, dan sulit diberantas. ‘’Aksi pemalakan dan pungutan liar terhadap supir-supir angkutan logistik dan ekspedisi terutama di jalur Lintas Utara dan Timur, sangat meresahkan dan merugikan serta mengancam keselamatan kami di jalan,’’ kata Rico, supir Bintang Mas Logistik kepada Riaupos.co.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Rico belum lama ini menjadi korban segerombolan preman pemalak mengatasnamakan organisasi jasa angkutan tertentu. ‘’Kaca mobil yang saya kemudikan dipecah gerombolan preman di Jalan Lintas Timur. Mereka mengamuk karena saya menolak memberikan uang yang mereka minta. Mereka keterlaluan. Saya pernah mengeluarkan ‘uang takut’  Rp100 ribu hingga Rp150 sekali jalan. Mana lagi uang yang akan saya bawa pulang untuk anak istri di rumah, kalau habis untuk preman pemalak,’’ keluh Rico.

Rico juga pernah jadi korban pemalakan preman di Lintas Utara ketika menuju ke Bagan Batu, Rokan Hilir, dan arah ke Dumai. Mulai dari Minas, Duri dan menjelang masuk Kota Dumai berkali-kali mobil saya diberhentikan preman. Modusnya, saat jalan buka-tutup karena perbaikan, mobilnya dihentikan preman yang menggunakan motor.

Mastono, salah seorang pengusaha jasa angkutan logistik dan ekspedisi juga mengeluh soal aksi pemalakan di jalan oleh preman. ‘’Supir saya disuruh masuk jadi anggota organisasi salah satu jasa angkutan dengan membayar Rp150 ribu dan bulanan Rp60 ribu. Padahal perusahaan kami sudah ikut organisasi jasa angkutan lainnya. Kalau tidak diikuti mereka mengancam dan tidak segan-segan menganiaya supir dan merusak mobil. Ini kan benar-benar meresahkan,’’ jelas Mastono.

Mastono mohon agar aksi pungli dan pemalakan di jalan itu bisa ditertibkan oleh aparat terkait dan aparat berwenang. ‘’Saya dan para pengusaha angkutan lainnya mohon, agar aparat terkait dan aparat penegak hukum tidak menutup mata dengan  kejadian yang meresahkan ini. Sebab sudah lama berlangsung dan terkesan sulit untuk ditertibkan,’’ sebutnya.

Laporan: Nofra Saputra

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook