JAKARTA (RP) - Rangkaian persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 terus menyisakan setumpuk persoalan. Salah satunya pendistribusian naskah UN di beberapa daerah terlambat dari jadwal. Sehingga kemungkinan UN ditundapun tak terelakkan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan adanya sejumlah provinsi yang pendistribusian naskah UN-nya terlambat.
Beberapa daerah yang mengeluh naskah UN-nya telat di antaranya NTB, NTT dan Sulbar. Mantan Rektor ITS itu menyebut pemerintah daerah yang mengalami keterlambatan terus menagih agar naskah soal UN sampai ke daerahnya tepat waktu, sehingga UN tidak perlu ditunda.
Seharusnya sesuai kontrak, naskah UN sudah berada di semua provinsi pada Jumat (12/4). Namun ternyata pelaksanaan di lapangan molor.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan UN akan diundur apabila persoalan keterlambatan pendistribusian soal ini tak rampung, Nuh pun nampaknya pasrah. "Jadi memang iya (bisa diundur), ada yang belum komplit (pendistribusiannya-red)," kata M Nuh di Kemdikbud, Jumat malam, menjawab kemungkinan terjadinya pengunduran UN.
Dengan adanya keterlambatan ini, UN yang sedianya diselenggarakan pada Senin (15/4) nanti, tidak tertutup kemungkinan bisa diundur. Hanya saja M Nuh belum menjelaskan secara rinci seperti apa mekanisme pengunduran itu.
"Semua kita tunggu sampai hari Minggu. Jika masih belum komplit, disiapkan kebijakan darurat," jelas menteri asal Jawa Timur itu. "Sekarang ini yang penting kita berdoa, dan berharap pas hari H, atau Senin (15/4) pagi, naskah UN sudah sampai di sekolah," imbuhnya dengan nada berat.
Kendati demikian, jajaran Kemendikbud menurutnya terus berupaya keras agar naskah UN ke daerah tepat waktu.
Ditanya lebih jauh soal pengunduran UN, Kementerian masih akan melihat bagaimana perkembangan pendistribusian soal yang dilakukan oleh pihak percetakan. Kalau keterlambatan terjadi hanya di beberapa sekolah saja, maka penundaan bersifat lokal.
Sebaliknya, kalau pada H-1, Minggu (14/3), masih banyak soal yang belum sampai ke sekolah, maka bisa dipertimbangkan penundaan dilakukan secara nasional. Namun Nuh berharap kondisi ini tidak sampai terjadi.
"Kami tetap upayakan soal sampai tepat waktu. Jangan sampai ditundalah. Namun, ya mungkin bisa jadi (penundaan) kalau mendesak," kata Nuh.(fat/jpnn)