JAKARTA (RP) - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 benar-benar mengalami perubahan drastis. SNMPTN jalur ujian tulis resmi dihapus dan kuotanya ditarik ke jalur undangan semuanya.
Karena sudah tidak ada lagi jalur ujian tulis, maka tidak ada lagi embel-embel sebutan di belakang SNMPTN.
‘’Sekarang namanya SNMPTN 2013 saja. Kuotanya 150 ribu kursi,’’ tutur Ketua Umum SNMPTN 2013 Akhmaloka dalam peresmian SNMPTN 2013 di Jakarta, Senin (10/12) malam tadi.
Pria yang juga Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan, seluruh siswa kelas 3 SMA/sederajat boleh mendaftar SNMPTN 2013. Jenis akreditasi sekolah sudah tidak menjadi pertimbangan lagi.
Perlu jadi catatan, sebelum para siswa mendaftar, setiap kepala sekolah wajib mengentri data rapor siswa kelas 3 ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNMPTN.
‘’Jika kepala sekolah belum mengentri data di PDSS, siswanya tidak bisa mendaftar SNMPTN,’’ ujarnya.
Akhmaloka mengatakan, siswa pelamar SNMPTN sudah tidak lagi dibebani biaya pendaftaran. Biaya ini sudah ditalangi pemerintah sesuai amanat Undang-undang Pendidikan Tinggi (UU Dikti). Dia memperkirakan jika pendaftar SNMPTN 2013 bakal membludak antara 1,5 juta hingga 2 juta pelamar.
Ada dua indikator penilaian dalam menentukan kelulusan SNMPTN. Yaitu rekaman nilai rapor yang sudah dientri di PDSS. Selain itu juga berdasarkan nilai Ujian Nasional (UN). Syarat mutlak lulus SNMPTN adalah lulus UN.
Sekretaris Umum Panitia Pusat SNMPTN 2013 Rochmat Wahab menjelaskan, dengan sistem baru ini otomatis SNMPTN jalur ujian tulis dihapus.
Rektor Universitas Negeri Jogjakarta (UNJ) itu mengatakan, 150 ribu kuota SNMPTN itu setara dengan 50 persen kuota mahasiswa baru secara keseluruhan di 61 PTN.
Lantas sisanya bagaimana? Rochmat mengatakan masih ada dua seleksi mahasiswa baru lagi di luar SNMPTN. Yakni ujian mandiri bersama ke-61 PTN dengan sistem ujian tulis.
Kuota ujian jalur ini adalah 30 persen. Sisanya sebesar 20 persen diperebutkan di saringan mandiri yang dikelola setiap kampus.
Rochmat menegaskan jika kuota mahasiswa baru dari saringan SNMPTN, murni diperebutkan siswa lulusan tahun berjalan. Sedangkan untuk lulusan satu dan dua tahun di belakangnya, harus melalui saringan ujian mandiri bersama atau ujian mandiri di masing-masing PTN.
Dia juga mengatakan, kuota mahasiswa baru melalui saringan SNM PTN tahun depan lebih rendah daripada tahun ini. Sebagaimana sudah ditetapkan, tahun ini kuota SNMPTN mencapai 171.634 kursi.
‘’Dari persentasenya saja, kuota SNM PTN 2013 sudah jelas mengalami penurunan (dari 60 ke 50 persen kuota nasional, red),” ungkap Rochmat.
Kabag Humas UIN Suska Riau Yulizar MA memastikan akan mengikuti tata cara penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan keputusan SNMPTN Pusat.
Saat ini Humas UIN sedang di Jakarta untuk pesiapan sosialisasi ke sekolah. Pendaftaran untuk PDSS akan dilaksanakan 17 Desember 2012-8 Februari 2013, proses seleksi mulai 9 Maret-27 Mei dan akan diumumkan pada 11 dan 12 Juni 2013.
Pendaftaran tidak dipungut biaya sepeserpun, pendaftaran dan pengunmumman bisa diakses online melalui www.snmptn.ac.id.
‘’Setelah balik dari Jakarta, UIN akan langsung menyusun rencana sosialisasi ke sekolah-sekolah soal peraturan baru ini. Selain itu, Rektor dan Kabag Humas UIN juga akan menggelar live dialog soal SNMPTN 2013 ini di Rtv, sosialisasi dimulai mudah-mudahan langsung Senin depan,’’ ungkap Yulizar melalui telepon selulernya.(wan/jpnn/h/ila)