MAKKAH (RP) - Karena masih dalam tahap pengerjaan, bagi Jamaah Calon Haji (JCH) yang akan beribadah ke Masjidil Haram harus jalan kaki hingga 500 meter. Ini jalur terdekat bagi kendaraan untuk menurunkan penumpang yang hendak ke Masjidil Haram.
Dengan kondisi tersebut, bagi JCH yang belum berangkat perlu memperhatikan kesehatan.
‘’Pelaksanaan haji sangat memerlukan kekuatan fisik yang prima. Apalagi saat ini masih musim panas dan debu ada dimana-mana. Solusinya adalah disiplin pemakaian masker dan minum yang banyak. Terutama bagi jamaah yang datang awal agar pada saat pelaksanaan haji tidak kelelahan dan sakit,’’ kata kontributor Riau Pos, Ibnu Mas’ud dari Kota Makkah, Selasa (10/9).
Ibnu menyarankan agar jamaah tidak terlalu banyak membawa barang. Karena beban barang yang banyak akan mempengaruhi kekhusukan jamaah dalam beribadah. Disamping itu perlu disampaikan bahwa di bandara Jeddah dan Madinah
banyak diberikan kartu perdana Saudi seperti, Mobily, Zein dan STC dan sudah ada langsung berisi pulsa 10 riyal. Semuanya diberikan gratis untuk setiap jamaah yang baru datang.
Dilaporkan Ibnu, kemarin JCH reguler asal Indonesia sudah mendarat di Jeddah. Menurut Kepala Sektor Jeddah Ismoyo, kedatangan kemarin terdiri atas tujuh Kelompok Penerbangan (Kloter). Pertama mendarat Kloter 1 Padang dengan penerbangan Garuda tepat pukul 11.11 waktu Arab Saudi.
Semua berjalan lancar dan jamaah telah berangkat menuju Madinah. Menurut Ibnu, Kota Makkah kemarin suhu tidak sepanas beberapa hari yang lalu.
Siang paling tinggi mencapai 39 derajat celcius dan malam 33 derajat. Semenjak kemarin tingkat kedatangan JCH dari negara negara Asia Selatan cukup tinggi. Terlihat mulai padatnya jamaah yang melaksanakan tawaf qudhum dan sai.
Dikatakan Ibnu, untuk musim haji tahun ini diperkirakan kondisi kepadatan jamaah di Masjidil Haram akan penuh sesak. Karena pekerjaan pembangunan masih berlangsung.
Hal inilah salah satu alasan kenapa jumlah jamaah haji dari seluruh dunia dikurangi sampai 20 persen. Kondisi ini juga diperparah dengan pembongkaran bangunan serta hotel di daerah Misfalah, Ajyad, Syamiah dan Gazaz.
Kloter 1 Medan Tertunda
Secara umum pemberangkatan perdana 10 kloter JCH Selasa (10/9) berjalan lancar. Tetapi ada sedikit catatan merah untuk Embarkasi Medan. Pesawat Garuda yang membawa 445 JCH kembali mendarat di Bandara Kuala Namu, Medan setelah sempat terbang hampir satu jam.
Sebelum masuk ke Kuala Namu, JCH berangkat dari Asrama Haji Pangkalan Masyhur sekitar pukul 11.00 WIB. Informasi dari sejumlah jamaah menyebutkan bahwa pesawat sejatinya sudah lepas landas sekitar pukul 14.00 WIB. Tetapi tiba-tiba pesawat putar arah dan kembali lagi ke bandara yang baru diresmikan itu.
Setelah mendarat kembali di bandara, penumpang tidak diturunkan. Informasinya, pesawat ini mengalami gangguan teknis.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (Pinmas) Kementerian Agama (Kemenag) Zubaidi membenarkan insiden kecil ini. ‘’Saya sudah berkoordinasi untuk meminta informasi dari Humas Kanwil Kemenag Sumatera Utara,’’ katanya, kemarin.
Zubaidi mendapatkan informasi bahwa pesawat yang kembali mendarat itu mengalami gangguan pada kran air. ‘’Informasinya kran air di dalam pesawat macet. Jadi pilot memutuskan kembali mendarat di Kuala Namu,’’ jawabnya.
Pertimbangan pendaratan kembali ini adalah jarak tempuh menuju Arab Saudi yang cukup panjang, yakni sekitar delapan jam.
Hingga pukul 18.22 WIB malam tadi, Zubaidi mengatakan perbaikan pesawat masih terus berlangsung. ‘’Yang perlu disampaikan ke masyarakat, seluruh jamaah tidak dipulangkan ke asrama. Mereka tetap di dalam pesawat, semoga segera bisa berangkat,’’ urainya.
Dia menuturkan insiden ini tidak akan mengganggu jadwal penerbangan berikutnya, karena menggunakan pesawat lainnya. Zubaidi juga berharap seluruh penerbangan JCH berjalan lancar.
Secara keseluruhan maskapai Garuda Indonesia mendapatkan jatah mengangkut 90.108 JCH yang tergabung dalam 233 kloter menggunakan 12 unit pesawat terbang berbadan lebar.
Jumlah ini berkurang jika dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 112.688 orang. Penurunan jumlah jamaah yang diangkut ini disebabkan karena secara nasional kuota haji Indonesia dipangkas sebanyak 20 persen.
Sementara itu di Jakarta kemarin, Menag Suryadharma Ali secara resmi menyaksikan pemberangkatan perdana kloter 1 DKI Jakarta. Serimoni ini digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Di tempat ini juga, para JCH menuntaskan urusan pengecekan dokumen keimigrasian. Sehingga ketika sampai di Bandara Halim Perdana Kusuma, jamaah langsung masuk ke dalam pesawat.
Dalam pidatonya, menteri yang akrab disapa SDA itu berharap seluruh JCH bisa menjaga kesehatan selama di Saudi. ‘’Dengan fisik yang sehat, ibadah dapat dijalankan dengan maksimal,’’ katanya. Selain itu SDA juga berharap JCH mewaspadai potensi kejahatan.
‘’Jangan mudah percaya terhadap orang-orang yang tidak dikenal. Meskipun orang itu bisa berbahasa Jawa, Sunda atau bahasa-bahasa daerah lainnya,’’ tutur SDA.
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, banyak sekali modus penipuan yang diotaki sesama warga Indonesia sendiri.
Selain itu SDA juga mengatakan kepadatan area tawaf sudah tidak bisa dihindari lagi karena dampak renovasi Masjidil Haram. Meskipun sudah disiapkan tempat khusus untuk jamaah lanjut usia dan harus menggunakan kursi roda, jamaah tetap harus berhati-hati.
Dengan senakin sempitnya area tawaf, SDA mengatakan memerlukan tenaga ekstra untuk bisa mengelilingi Kakbah hingga tuntas. Untuk itu dia menghimbau supaya jamaah tidak perlu mementingkan urusan belanja. ‘’Konsentrasi untuk ibadah jangan sampai terbengkalai. Jangan sibuk belanja,’’ tutur dia.
SDA menghitung sekitar 90 persen jamaah Indonesia tahun ini belum pernah melaksanakan ibadah rukun Islam kelima itu sebelumnya.
Itu berarti mereka belum mengenal lingkungan kawasan Masjidil Haram, Makkah yang saat ini sedang direnovasi. Dengan kondisi ini, SDA memperkirakan potensi jamaah tersesat akan semakin besar.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Anggito Abimanyu meminta JCH tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar ketika berhaji. Upaya ini penting untuk berjaga-jaga atau antisipasi risiko uang hilang.
Seperti tahun lalu, Kemenag bersama pihak perbankan meluncurkan sejenis kartu ATM yang diterbitkan empat bank penerima setoran dana haji.
Yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Kartu ini bisa didapatkan JCH secara gratis dengan proses registrasi sekitar 10 menit.
‘’Jadi tidak perlu bawa uang tunai banyak-banyak. Cukup dengan ATM ini saja,’’ papar Anggito. JCH bisa menarik uang dalam bentuk riyal melalui mesin ATM. Meskipun begitu, Anggito tidak melarang JCH tetap memilih menyimpan uang tunai dalam jumlah besar.(wan/jpnn/mnf)