Pelaku Jaringan Narkoba Malaysia Menyerah

Hukum | Sabtu, 10 Agustus 2019 - 20:45 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Berbagai cara dilakukan pelaku jaringan narkoba Malaysia-Lumajang dan Malaysia-Sampang agar bisa menyelundupkan sabu-sabu. Agar bisa mengelabui petugas, bandar mengirimkan barang haram tersebut pada waktu yang hampir bersamaan. Yakni, melalui jalur udara dan laut. BNNP menduga sabu-sabu dari Malaysia tersebut berasal dari bandar yang sama.


"Sekitar pukul 13.00 Rabu (7/8) sabu-sabu asal Malaysia itu tiba di Tanjung Perak, Surabaya. Tapi, terlebih dahulu diketahui ada sabu-sabu masuk ke Bandara Juanda, pengiriman melalui udara. Sabu-sabu sebanyak 1,2 kg," kata Kabid Berantas BNNP Jawa Timur AKBP Wisnu Chandra kemarin (9/8).



Terungkap bahwa sabu-sabu tersebut dibawa Iwan. Kemudian, diserahkan kepada Fatturohman dan Husnul Khotimah. Informasi tersebut pun tercium BNNP Jatim. Iwan akhirnya dapat ditangkap. Di hadapan petugas, Iwan mengaku barang haram itu telah diserahkan kepada Fatturohman dan Husnul Khotimah. Rencananya Fatturohman dan Husnul Khotimah mengirimkan sabu-sabu tersebut ke Lumajang melalui perjalanan darat.


Tidak mau buruannya itu terlepas, polisi pun melakukan pengejaran. Kemudian, di Jalan Raya Sepanjang, Taman, Sidoarjo, kendaraan pelaku dapat dikejar. Aparat BNNP menghentikan kendaraan tersebut dengan cara memepetnya. Namun, pelaku justru melarikan diri dengan berusaha menabrak petugas.


Terpaksa tindakan tegas berupa tembakan diberikan. Timah panas tersebut berhasil menembus kaca samping mobil sebelah kiri dan mengenai jempol Husnul Khotimah. Kondisi tersebut membuat nyali mereka ciut dan mengikuti instruksi petugas. "Mereka pun langsung kami tangkap bersama barang bukti. Yaitu, sabu-sabu sebanyak 1,2 kg dan mobil yang mereka pakai," katanya.


Menurut Wisnu, bandar memperkirakan bahwa pengiriman sabu-sabu dari Malaysia secara bersamaan akan membuat petugas lengah. Ternyata perhitungan itu meleset. Sebab, distribusi sabu-sabu ke Sampang juga terungkap.


Jadi, begitu ada informasi tambahan bahwa sabu-sabu dari Malaysia juga dikirim ke Sampang, petugas langsung bergerak. Informasinya, sabu-sabu dikirim lewat jalur laut. Tim BNNP langsung mengontak anggota yang berjaga di Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah dicek, ternyata diketahui ada pengiriman minyak dari Malaysia ke Surabaya, lalu menuju Sampang. Adanya pengiriman minyak dari Malaysia membuat pihaknya curiga.


Identitas mobil pengiriman pun diketahui. Yakni, kendaraan tersebut dikemudikan Ahmad Sakur. Pihaknya pun lantas berkoordinasi dengan petugas yang berada di Sampang. Mengetahui itu, pengintaian terhadap kendaraan tersebut pun dilakukan. Prediksinya pun tepat. Target sasaran melintas di Jalan Banyuates, Sampang, Madura. "Mobil warna hitam pun langsung diperiksa. Menggunakan alat pendeteksi barang, sabu-sabu itu berhasil ditemukan. Yakni, sabu-sabu 24 kg itu disembunyikan di dalam rak sepatu yang telah dimodifikasi," ujarnya.


Dia menjelaskan, penangkapan berjalan dengan cepat. Tidak kurang dari 30 menit. Dia mengungkapkan, situasi lokasi yang kurang kondusif menuntut pihaknya harus bergerak cepat dan keluar dari wilayah Sampang. Sebab, kalau penduduk setempat sampai tahu, hal-hal yang tidak diinginkan pun akan terjadi. Salah satunya, upaya melindungi pelaku.


"Karena itu, kami putuskan menangkap pelaku sebelum sampai ke lokasi tujuan. Kami khawatir, kejadian yang tidak diinginkan terjadi," paparnya.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook