Presiden: Taufiq Negarawan Sejati

Hukum | Senin, 10 Juni 2013 - 09:19 WIB

JAKARTA (RP) - Ribuan orang turut mengantar prosesi pemakaman jenazah Taufiq Kiemas di Taman Makam Kalibata Jakarta, Ahad (9/6).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman jenazah Ketua MPR yang juga suami dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Prosesi diawali dengan pembacaan profil singkat almarhum. Diikuti kemudian sambutan dari pihak keluarga Taufiq Kiemas yang diwakili anak pertamanya Rizky Pratama.

Hampir selama prosesi dilangsungkan, sang istri Megawati Soekarnoputri yang berdiri di belakang batu nisan, tampak terus menangis. Ia didampingi putrinya Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, serta Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Di seberang Mega, SBY berdiri selaku inspektur upacara didampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

‘’Kita telah kehilangan salah seorang putra terbaik bangsa, politisi terkemuka, tokoh penegak demokrasi, konsiliator, dan seorang negarawan,’’ ujar SBY dalam sambutannya selaku pemimpin upacara.

Taufiq, kata SBY, sepanjang hayatnya telah mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara.  

SBY memulainya dengan mengungkap keputusan Taufiq muda bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), semasa menjadi mahasiswa.

Lalu, dilanjutkan dengan menyebut perjuangan politik Taufiq melalui Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dan pertama kali terpilih sebagai anggota DPR/MPR masa bakti 1987-1992. Selama 4 periode berikutnya, almarhum terus mendarmabaktikan dirinya di DPR RI hingga akhir hayatnya.

Selama periode itu, kata SBY, Taufiq telah menunjukkan konsistensi, ketegaran, dan keteguhan dalam melakukan perjuangan politik yang diyakini.

‘’Almarhum tampil sebagai tokoh politik yang disegani, seorang penegak demokrasi yang gigih, seorang nasionalis sejati, dan seorang negarawan yang berpikir jauh melewati kepentingan politik pribadinya,’’ lanjut SBY.  

‘’Dengan jujur dan hati yang bersih, harus kita akui bahwa almarhum telah memberikan begitu banyak jasa kepada bangsa dan negara,’’ ujar Presiden.

Selama ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan Megawati sebagai presiden pendahulu dan SBY agak renggang. Dalam banyak kesempatan, Taufiq-lah yang tampil sebagai fasilitator dan penghubung di antara keduanya. Bahkan, sejumlah momentum keduanya akhirnya bisa bertemu dalam satu forum kembali.  

Kemarin, usai acara pemakaman, momen yang selama ini rajin diusahakan Taufiq semasa hidup kembali terjadi. SBY sempat mengucapkan belasungkawa secara langsung ke sang istri yang juga merupakan putri Proklamator RI, Soekarno itu.

Mendekat ke pusara Taufiq, SBY menyampaikan langsung ucapan ikut berduka. Presiden yang mengenakan setelan jas hitam lengkap dengan peci menyalami Mega. Salaman hangat SBY itu disambut Mega yang mengenakan pakaian serba hitam dan kerudung putih. SBY menggenggam erat tangan kanan Mega dengan dua tangannya.

Prosesi pemakaman yang sesekali diiringi seruan takbir dan ucapan ‘’Merdeka’’ itu secara umum berlangsung khidmad hingga akhir.

Puan Maharani mewakili keluarga secara simbolis menyekop tanah untuk menimbun makam sang ayah. Usai makam ditimbun, presiden meletakkan karangan bunga atas nama negara di atas makam, disusul Megawati yang meletakkan karangan bunga dengan dibantu dua orang.  

Sekitar pukul 12.15 WIB, Presiden meninggalkan lokasi pemakaman Taufik Kiemas melalui jalan setapak selebar satu setengah meter.

Sebelumnya, jenazah Taufiq Kiemas disemayamkan di hangar Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. Peti jenazah Kiemas dan rombongan keluarga inti seperti Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani tiba di hangar Skuadron Udara 17 pada pukul 09.50 WIB.

Peti jenazah yang tiba dengan menggunakan Pesawat TNI AU Hercules C130 tersebut langsung disambut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono serta beberapa petinggi PDIP sebelum akhirnya disalatkan.

Taufiq Kiemas yang bernama asli Tastafvian Kiemas meninggal dalam usia 70 tahun. Taufiq meninggalkan seorang istri, Megawati Soekarnoputri dan tiga orang anak, yaitu Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.

Malam harinya, digelar tahlilan di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Selain Wapres Boediono, Tahlilan tersebut dihadiri sejumlah pejabat negara.(dyn/byu/dod/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook