Kriteria Kabareskrim Versi DPR, Ahli Teknik Penyidikan

Hukum | Sabtu, 09 November 2019 - 18:01 WIB

Kriteria Kabareskrim Versi DPR, Ahli Teknik Penyidikan
Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani (paling kanan) menilai, calon Kabareskrim Polri harus mempunyai perjalanan karir di bidang reserse.(jawapos.com)

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Kursi Kabareskrim Polri masih tak bertuan setelah Jenderal Pol Idham Azis diangkat menjadi Kapolri. Sejumlah polisi bintang 2 dan 3 dinilai layak menjadi suksesor Idham. DPR RI sendiri memiliki beberapa saran kepada Idham dalam menunjuk penerusnya.

Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani menilai, calon Kabareskrim Polri harus mempunyai perjalanan karir di bidang reserse. Hal itu karena menjadi inti dari tugas seorang Kabareskrim.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Seorang Kabareskrim itu tentu ahli dalam teknik-teknik penyidikan. Tapi juga yang paling penting adalah punya kemampuan untuk manajemen penyidikan yang baik,” ujar Arsul saat dihubungi JawaPos.com, Sabtu (9/11).

Selain itu, Arsul yang juga Wakil Ketua MPR RI itu menilai calon Kabareskrim harus memiliki sifat kepemimpinan yang baik. Karena tanpa leadership yang baik akan membuat penanganan kasus hukum dari jajaran terbawah sulit terkoordinasi.

Di samping itu, Sekjen PPP itu mengatakan, sekarang ini ada tuntutan masyarakat agar proses-proses penegakan hukum itu dilakukan tidak hanya adil, namun tak ada tebang pilih dan mengedepankan transparansi. Transparansi yang dimaksud Arsul adalah dalam aspek keterbukaan perkembangan penanganan kasus-kasus yang menarik dan menjadi perhatian masyarakat.

“Bukan keterbukaan materi kasus ya. Karena kalau materi kasus itu adalah rahasia penyidikan itu, kan nggak bisa dibuka,” ungkapnya. “Tetapi perkembangan penanganan kasus itu juga sedapat mungkin ditransparansikan kepada masyarakat, dengan memberikan info,” imbuhnya.

Arsul menilai, Idham Azis bisa mempromosikan unsur-unsur Kapolda yang dinilai memiliki integritas tinggi dan jam terbang tinggi dalam aspek reserse.

“Ya kalau soal siapa yang mau (dipilih) ini kan kita serahkan ke Bapak Kapolri. Masa kita mendikte Bapak Kapolri harus ini harus itu. Katakanlah satuan ini atau Polda ini, ya enggak lah. Kita berbicara sosoknya saja, tapi jangan bicara soal siapa sosoknya,” tandas Arsul.

sumber: Jawapos.com

editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook