JAKARTA (RP) - Sebentar lagi puncak ibadah haji tiba. Pemerintah Indonesia menagih janji pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki kualitas angkutan antarkota.
Pemerintah berharap tidak ada lagi kasus angkutan macet karena banyak armada bus yang mogok seperti tahun lalu.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Bahrul Hayat di Jakarta, Ahad (7/10) menuturkan memang benar jika pemerintah Arab Saudi sudah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki angkutan haji.
‘’Sampai sekarang, masih ada sedikit gangguan dalam angkutan haji antarkota,’’ kata dia.
Gangguan angkutan haji antarkota yang menghubungkan Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina yang sudah muncul di antaranya adalah banyak barang jamaah yang tidak terangkut karena armada bus kecil.
Karena masuk kategori darurat, panitia haji Indonesia langsung mencarter bus tambahan khusus untuk mengangkut sekitar 400 koper jamaah.
Selain itu, kelemahan trasportasi darat berupa jadwal keberangkatan yang terlambat, Sampai antrean armada yang cukup lama.
Semua kelemahan ini masih tidak terlalu mengganggu mobilitas jamaah, karena masih belum masuk puncak pelaksanaan ibadah haji.
Dari sejumlah kelemahan tadi, ketua PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi Syairozi Dimyathi sudah melayangkan surat protes kepada sejumlah pihak. Mulai dari pemerintah Arab Saudi, muasasah (otoritas pelayanan haji) Asia Tenggara, dan naqobah (semacam Organda).
Surat teguran tadi lantas ditanggapi oleh Ketua muasasah wilayah Asia Tenggara Muhammad Zuhair Sedayu.
Dia menuturkan jika seluruh jajaran pelayanan haji untuk jamaah haji Indonesia akan ditingkatkan. Khususnya pada sektor transportasi antarkota.
Lebih lanjut Bahrul menjelaskan, jika pada puncak musim haji kasus transportasi bus mogok karena armadanya sudah tua masih terjadi, akan menjadi evaluasi pemerintah Indonesia.
Tahun lalu ketika kasus bus mogok karena armada sudah tua ramai terjadi, Bahrul mengatakan Menag Suryadharma Ali langsung mengirim surat teguran kepada pemerintah Arab Saudi.
‘’Mudah-mudahan seluruh prosesi haji tahun ini lancar. Termasuk aspek transportasi darat antarkota,’’ katanya.
Cuaca Makkah di Bawah 40 Drajat
Sementara itu, cuaca di Kota Makkah Al Mukarramah Ahad (7/10) sangat bersahabat. Kisaran cuaca di bawah 40 derajat celcius.
Cuaca di Kota Makkah dinilai sangat bagus jika dibandingkan Kota Madinah yang tengah panas terik.
‘’Cuaca di Kota Makkah cukup bersahabat. Setibanya di Kota Makkah Sabtu (6/10) cuaca tak terlalu panas. Hanya saja berdebu saat ini, karena ramainya jamaah yang telah tiba di Kota Makkah, setelah menyelesaikan kegiatan Arbain di Madinah sepekan lalu,’’ jelas salah seorang Wakil General Manager Riau Televisi, Zulhedi yang tergabung dalam kloter delapan Jamaah Calon Haji (JCH) asal Provinsi Riau berada di Kota Makkah saat sekarang.
Untuk kloter 8 asal Riau, kata Zulheldi sangat istimewa karena bisa melaksanakan Salat Jumat dua kali di Masjid Nabawi.
‘’Kami yang tergabung di kloter delapan sangat bahagia, karena bisa melaksanakan Salat Jumat dua waktu di Masjid Nabawi, setelah itu baru menuju ke Kota Makkah,’’ jelas Zulhedi yang mengaku kondisi jamaah yang ada di kloter delapan semuanya dalam keadaan sehat.
Sedangkan keberadaan maktab tidak jauh dari Masjidil Haram. Karena mereka mendapat penginapan di daerah Jarwal. Jarak tempuh ke Masjidil Haram sekitar 1,2 kilometer. Dikatakan Zulhedi yang akrab dipanggil Edi, dari Kota Makkah kemarin, kloter 8 setibanya di Kota Makkah langsung melaksanakan umrah.
‘’Alhamdulillah kita sudah melaksanakan umrah,’’ jelasnya. Berkaitan pelaksanaan ziarah, kloter 8 masih merencanakan, karena sebagian jamaah masih melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram.
‘’Pelaksanaan ziarah di Kota Makkah masih dalam perencanaan. Karena saat sekarang para jamaah sedang menunaikan ibadah salat wajib dan sunat di Masjidil Haram,’’ lanjutnya.
2 JCH Dikembalikan
Berdasarkan laporan dari embarkasi Batam, satu JCH asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, atas nama Darmi binti Kaha Makrif (60) dipulangkan ke daerah.
Jamaah tergabung dalam kloter 12 embarkasi Batam dengan nomor paspor 2681469 menderita sakit suscpect sirosis sipatis dan hematomesis (muntah darah) ketika akan diberangkatkan.
Kemudian jamaah yang seharusnya diberangkatkan 1 Oktober lalu itu dibawa ke rumah sakit dan dirawat. Demikian dikatakan Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Batam, Drs H Erizal Abdullah MH kepada Riau Pos, Ahad (7/10).
‘’Karena alasan tak ada mahram akhirnya JCH asal Rohil minta pulang. Akhirnya kita pulangkan,’’ kata Erizal Abdullah. Erizal juga menyampaikan, untuk JCH asal Riau yang tergabung kloter 22 akan diberangkatkan Jumat (12/10) malam dari embarkasi Batam menuju Makkah.
Wakil Bupati Pelalawan H Marwan Ibrahim melakukan pelepasan sebanyak 144 CJH dari tiga kabupaten yakni, Kabupaten Pelalawan sebanyak 216, Kabupaten Kuantan Singingi 214 orang dan CJH Kota Pekanbaru 14 orang ditambah lima orang petugas haji.
Wakil bupati dalam pengarahannya mengatakan, pelaksanaan ibadah haji adalah bagian dari rukun Islam yang wajib dilaksnakan oleh setiap orang orang yang beragama Islam, yakni muslim dan muslimat yang mampu untuk melaksanakannya, hal ini tentu sangat didukung oleh kemampuan ekonomi yang memadai, sehat jasmani dan rohani, serta adanya bekal, pengetahuan keagamaan , khususnya pelaksnaan ibadah haji.(wan/jpnn/esi/ris)