Laporan ERWAN SANI, Ambon erwansani@riaupos.com
Hujan lebat tak menyurutkan warga Kota Ambon untuk mengikuti dan menyaksikan pawai taaruf pelaksanaan MTQ Nasional XXIV di Kota Ambon Provinsi Maluku.
Ribuan warga memadati ruas jalan utama dari Markas Brimob hingga tepian Jalan Lapangan Merdeka dan Masjid Al Fatah Kota Ambon.
Pembukaan pawai taaruf yang disaksikan langsung Menteri Agama RI, H Suryadharma Ali, Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, Wakil Gubernur Ir Said Assagaf berserta pejabat Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Menteri Agama RI, Suryadharma Ali menegaskan kalau kegiatan tersebut merupakan pameran dan promosi daerah.
“Kegiatan ini harus menjadi salah satu ajang promosi, dan mengajak kita semua agar mendapat informasi untuk menjaga dan menghargai. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,” papar Menag.
Dikatakan Menag, kegiatan MTQ juga dapat menjalin kerukunan hidup orang bersaudara di Maluku. “Jadikan MTQ ini sebagai ajang menjalin kerukunan hidup diantara orang bersaudara di Maluku,” harapnya.
Deraian air yang turun dari langit tak membuat para peserta pawai, terutama dari Provinsi Riau berhenti berjalan.
Namun terus melanjutkan perjalanan mobil hias replika Lancang Kuning dan kubah masjid hingga di depan panggung penghormatan yang diduduki Menteri Agama Suryadharma Ali dan Gubernur Maluku. Lambaian tangan dan tepuk tangan gemuruh dari paninjau dan wargapun ketika disebut nomor urut dua merupakan kafilah dari Riau.
Kafilah Riau yang dipimpin Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau H Edi Satria, Kepala Dinas Sosial Said Saqlul dan Asisten III Kabupaten Rohil terus melanjutkan perjalan meskipun hujan deras.
Dengan membawa payung bergambarkan logo PON XVIII dan Islamic Solidarity Games dan logo Provinsi Riau.
Rombongan yang mengawal dua mobil hias yaitu replika Lancang Kuning bersama dengan bujang dan dara dari Riau, kemudian kubah masjid berserta 20 pemain Burdah dari Rokan Hilir dan pengembira lainnya.
‘’Jumlah peserta pawai taaruf kita sebanyak 80 orang, terdiri dari 20 pemain burdah, dan 60 pengembira dengan membawa bunga manggar, termasuk bujang dan dara,’’ kata H Edi Satria didampingi Asisten III, Kabupaten Rokan Hilir, Jon Saprindow, kepada Riau Pos.
Dengan penampilan replika Lancang Kuning bersamaan dengan rumah adat khas Riau, bujang dan dara, kubah masjid beserta pemain burdah Riau meyakinkan diri bisa meraih peringkat terbaik dalam pawai taaruf.
‘’Kalau kita lihat penampilan kita cukup mengesankan dan mendapat sambutan meriah dari warga dan juga dari panggung penghormatan,’’ kata Edi Satria lagi.
Dengan suara pengeras dari pembawa acara bahwa Riau mengambil tema mempromosikan PON XVIII di Riau dan Islamic Solidarity Games, membuat aplaus semakin meriah dari warga.
‘’Kami akan datang ke Riau,’’ ucap warga yang menyaksikan pawai taaruf saat itu.
Burdah Menasional
Promosi budaya daerah terutama asal Riau terus menjadi sorotan di tingkat nasional. Seperti persembahan Burdah yang disugguhkan kelompok dari Kampung Sekeladi Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir (Rohil) di MTQ Nasional XXIV di Ambon.
Persembahan kelompok burdah memeriahkan suasana pawai taaruf mobil hias dari Riau. Bahkan bunyian kompang berukuran besar ini mendapat perhatian serius dari warga Kota Ambon.
‘’Burdah ini merupakan budaya dan tradisi yang sekarang mulai surut. Makanya kita perkenalkan di tingkat nasional, bahwa Burdah merupakan kesenian dan budaya dari Riau,’’ kata Jon Saprindow, kepada Riau Pos.
Walaupun hujan turun, kata Jon Saprindow, tak menyurutkan para peserta atau pemain burdah. ‘’Semakin hujan saya lihat semakin menjadi-jadi,’’ lanjutnya.
Jika dilihat dari peserta pawai taaruf, Riau optimis bisa menjadi yang terbaik dalam pawai taaruf ini.(izl)