Wakapolri: Video Polisi Bali Penuh Rekayasa

Hukum | Senin, 08 April 2013 - 11:21 WIB

NONGSA  (RP) - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Nanan Sukarna mengatakan, video aksi tilang damai polisi di Bali merupakan rekayasa dan jebakan. Untuk memastikan hal tersebut pihak kepolisian sedang melakukan pendalaman rekaman yang beredar di youtube tersebut.

"Kita cek sajauh mana keterlibatan anggota kita," ungkap Nanan usai melantik pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri di gedung Lancang Kuning Mapolda Kepri, Minggu (7/4).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Walaupun demikian, institusi kepolisan telah mengambil tindakan tegas terhadap Aipda Komang Sarjana anggota polsek Kuta Utara itu. "Sejak video itu beredar, pelaku langsung ditahan," tambahnya.

Apakah turis Belanda yang melakukan perekaman juga diberikan tindakan? "Semuanya kita berikan tindakan," ungkapnya.

Disinggung mengenai imbas beredarnya video tersebut, Nanan menyebutkan hal itu justru bagus untuk mengingatkan institusi kepolisian. "Prinsipnya bagus untuk mengingatkan kita," tambah dia lagi.

Konsekuensinya, oknum angota yang melakukan pelanggaran  akan ditindak tegas seusai dengan perbuatan yang dilakukannya."Siapaun akan kita tindak tegas. Masyarakat yang mengetahui pelanggaran yang dilakukan kepolsian bisa memberikan informasi, koneksi, ataupun teguran terhadap angota polisi, dimanapun," pungkasnya.

Sebelumnya, niat iseng turis Belanda Van Der Spek menjebak polisi lalu lintas di Bali mencoreng muka Korps Bhayangkara. Pimpinan kepolisian merasa malu karena video itu bisa ditonton khalayak seluruh dunia setelah diunggah secara terbuka di situs berbagi video, Youtube.

   

Van Der Spek adalah jurnalis Belanda yang sengaja merekam aksi itu.  "Sikap Mabes Polri, mengutuk dengan keras kepada oknum anggota polisi lalu lintas yang menerima suap dari turis asal Belanda, sebagaimana yang diunggah dari Youtube.

    

Sejak di-upload 1 April lalu, video oknum polisi di Bali  "memalak" turis Belanda berjudul Polisi Korupsi Di Bali - Corruption Police in Bali terus ditonton. Video berdurasi 4 menit 49 detik tersebut berisi adegan pemalakan seorang oknum polisi yang berjaga di pos polisi Lio Square, perempatan Petitenget, Kuta Utara, terhadap wisatawan asal Belanda.

     

Parahnya lagi, uang Rp200 ribu hasil tilang damai dipakai untuk membeli bir dan diminum bersama di pos polisi. "Oke one hundred for the beer, one hundred for my government," kata Komang dalam video itu. Polisi itu juga membuka botol bir dengan mulutnya dan memanggil rekannya yang sedang berjaga ikut bergabung menikmati bir bersama Van Der Spek. (hgt)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook