Jabatan Kabareskrim Disarankan untuk Jenderal Senior

Hukum | Kamis, 07 November 2019 - 09:54 WIB

Jabatan Kabareskrim Disarankan untuk Jenderal Senior

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Setelah ditinggalkan Jenderal Pol Idham Azis yang mendapat promosi sebagai Kapolri, kursi Kabareskrin sampai hari ini masih tak bertuan. Di instasi polri sendiri tersedia cukup banyak pati bintang 2 dan 3 yang siap mengisi jabatan tersebut.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil berharap nantinya yang akan menggantikan Idham adalah sosok Jenderal senior di Korps Bhayangkara. Hal ini guna menghindari tetjadinya ketimpangan.


Nasir mengatakan, DPR RI memang sudah mendengar sejumlah nama yang masuk bursa Kabareskrim. Menurutnya, hampir semua Jenderal bintang dua punya syarat dan kriteria yang ideal untuk jadi Kabareskrim nanti.

“Tentu saya tidak bisa sebut nama, mereka sudah mumpuni untuk jabatan Kabareskrim, karena itu kepada Jenderal Idham Azis, kita berharap bisa memprioritaskan Jenderal bintang dua yang dari sisi angkatan lebih senior,” kata Nasir saat dihubungi, Kamis (7/11).

Nasir berharap yang mengisi jabatan Kabareskrim itu adalah orang yang punya pengetahuan dan pengalaman serta mengerti soal penegakan HAM di samping penegakan hukum. Oleh karena itu, pengalaman menjadi hal mutlak yang harus dimiliki calon tersebut.

“Sekali lagi saya tekankan yang lebih senior itu prinsipil ini berkaitan dengan penegakan hukum di kepolisian, karena Kabareskrim ini ujung tombak kepolisian untuk menjalankan kinerja soal kasus-kasus hukum yang belum selesai,” imbuhnya.

Nasir memandang senioritas juga dibutuhkan agar dalam menjalankan fungsinya Kabareskrim tidak terkendala beban psikologis. Namun, dia enggan menyebut nama yang dianggapnya cocok. Baginya semua memiliki peluang yang sama.

Di sisi lain, Nasir meminta agar Idham Azis melakukan rotasi jabatan bawahannya secara cermat dan pertimbangan matang. Mengingat, dia hanya akan menjabat Kapolri selama 14 bulan. Sehingga harus memikirkan regenerasi berikut untuk memegang estafet kepemimpinan polri.

“Memang harus mix antara Kapolri dan Kabareskrim meskipun sekali lagi tidak mesti, jenderal yang duduk di kabareskrim itu jadi Kapolri. Tapi memang ada beberapa moment dan ada beberapa kabareskrim yang jadi kapolri,” jelasnya.

Politikus asal Aceh ini berharap Kabareskrim yang baru dapat menjadi tulang punggung institusi kepolisian. “Jabatan Kabareskrim ini sangat strategis dia merupakan ruh dari kepolisian,” pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook