JAKARTA (RP) - Ribuan anggota TNI, Polri, dan Satgas penanganan bencana dari berbagai instansi dikerahkan untuk menangani pengungsi korban gempa Aceh. Kondisi masyarakat korban gempa yang mengguncang dua kabupaten di Aceh perlahan mulai tenang. Meski suasana masih serba darurat, aliran logistik kepada para pengungsi memasuki hari kelima mulai lancar.
Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) merilis jumlah korban tewas hingga hari kelima mencapai 36 orang dan delapan lainnya masih dinyatakan hilang. Kemudian, dari 275 korban luka, 63 orang di antaranya masih harus dirawat di RS karena luka berat. Selebihnya menjalani rawat jalan.
Jumlah pengungsi yang terdata mencapai 16.123 orang. Sedangkan, rumah yang rusak mencapai 14.647 unit baik rusak berat, sedang, maupun ringan. Jumlah itu belum termasuk 563 unit fasilitas umum yang juga ikut rusak. Seperti masjid, poliklinik, sekolah, maupun kantor pemerintah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pihaknya telah mengerahkan ribuan petugas dan relawan untuk membantu penanganan para korban gempa. “TNI menerjunkan 802 pasukan, sedangkan Polri mengirim 676 personelnya,” terang Sutopo kemarin. Mereka bekerja bersama ratusan petugas lain dari BNPB, BPBD, Basarnas, PMI, Tagana, RAPI, SKPD, dan sejumlah relawan.
Selain menangani pengungsi, mereka juga mencari korban yang hilang dan membantu perawatan para korban luka. Alumnus UGM itu juga mengatakan jika seluruh bantuan telah sampai di Lhokseumawe kemarin pagi dan langsung didistribusikan sesuai kebutuhan di Kabupaten Bener Meriah maupun Aceh Tengah.(jpnn)