Ujian Tulis Masuk SMP Dihapus

Hukum | Selasa, 07 Mei 2013 - 09:37 WIB

JAKARTA (RP) - Hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD), Senin (6/5), tidak seriuh UN SMP maupun SMA beberapa waktu lalu.

Hasil pantauan di sejumlah daerah, ujian berjalan serentak dan lancar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau ujian tulis masuk SMP dihapus, cukup dengan nilai UN dan rapor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Imbauan penghapusan ujian tulis di SMP, khususnya SMP negeri, itu disampaikan langsung Mendikbud Mohammad Nuh. ‘’Sekarang yang PTN saja menghapus ujian tulis sebagai saringan masuk nasional. Harusnya SMP juga begitu, cukup dari rapor dan nilai UN SD,’’ katanya usai sidak di SD Bhakti, Jakarta, Senin (6/5).

Nuh mengatakan tidak tepat jika siswa SD yang baru saja berjibaku mengerjakan UN dihadapkan lagi dengan ujian tulis masuk SMP.

‘’Betapa ribetnya kalau harus dua kali ujian tulis. Sudah tidak perlu ujian tulis lagi di SMP,’’ papar menteri asal Surabaya itu. Nuh mengatakan, upaya kongkrit untuk menghentikan ujian tulis di SMP akan segera tertuang dalam surat resmi. Ia mengatakan sedang menggodok secara birokrasi, untuk aturan baru ini.

Mantan rektor ITS itu juga menegaskan posisi UN SD. Dia menegaskan jika UN SD itu tidak bertentangan dengan program wajib belajar. Nuh mengatakan, jika prinsip UN SD itu sama dengan UN SMP dan SMA. Yakni ada peluang lulus atau tidak lulus.

‘’Yang wajib itu kan belajarnya. Jika ada yang tidak lulus, kan tetap wajib belajar (di SD lagi, red),’’ paparnya. Namun Nuh meminta siswa tidak perlu risau menghadapi UN SD.

Sebab standar kelulusan ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Nuh mengatakan, jika UN SD ini dianggap saja sebagai ujian latihan menghadapi ujian-ujian akhir di jenjang pendidikan berikutnya.

Standar kelulusan masing-masing sekolah juga diterapkan di Provinsi DKI Jakarta. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, rata-rata standar kelulusan UN SD di seluruh DKI Jakarta adalah 5,5. ‘’Tetapi ada juga yang menetapkan standar kelulusan 4,’’ papar dia saat mendampingi Nuh.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim juga tidak ketinggalan melihat langsung persiapan UN SD. Dia kebagian memantau di SDN 01 Menteng, sekolahnya Presiden Barack Obama dulu. Mantan Rektor Universitas Andalas, Padang itu lebih menjelaskan urusan teknis UN SD.

‘’UN SD ini memang mendapatkan perhatian lebih. Jangan sampai kejadian buruk di UN SMP atau SMA terulang,’’ paparnya.

Musliar juga mengomentari potensi kelulusan siswa. ‘’Saya yakin tingkat kelulusan UN SD dan sederajat ini mencapai 100 persen,’’ ujarnya.(wan/mia/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook