DENPASAR (RIAUPOS.CO) - Penyidik Polres Gianyar, Bali, menjelaskan tidak menemukan unsur pidana dalam kasus yang sempat viral dan melibatkan warga negera asing (WNA) Australia, bernama Andrew Irvine Barnes. Dia dugaan menyediakan tempat untuk menyelenggarakan acara yoga Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat.
Andrew Irvine Barnes bersama rekan perempuannya Xia Lee membuka kelas yoga Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat dan mengunggahnya melalui media sosial dengan memasang tarif kepada peserta sebanyak 600 dolar AS, hingga viral.
”Kita konfirmasi ke pihak vila memang betul akan ada pihak yang melaksanakan kegiatan yoga. Di sana ada matras dan sebagainya. Tapi pihak vila bilang satu hari sebelumnya acara dibatalkan pemesan dengan alasan situasi,” kata Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Lusa Lusiano Araujo seperti dilansir dari Antara di Denpasar.
Dia membenarkan bahwa warga Australia itu mengunggah iklan terkait acara tersebut di media sosial. Namun, mendapat respons atau komentar yang kurang baik. Sehingga tidak lama, postingan itu dihapus oleh yang bersangkutan.
Terkait postingan tersebut, lanjut Lusa Lusiano Araujo, dugaan awalnya ada perbuatan melanggar asusila. Namun, dugaan tersebut belum terjadi karena acara dibatalkan dan postingan sudah dihapus.
”Kita periksa untuk klarifikasi terkait postingannya yang viral itu. Saat diperiksa Andrew dan temannya merasa tidak pas dengan kata-kata yang diunggahnya, mereka juga tidak bermaksud mengatakan seperti yang dibayangkan. Mereka juga minta maaf karena kegiatan yang mau dilakukan itu yoga dan meditasi,” jelas Lusa Lusiano Araujo.
Dia mengatakan, belum ditemukan ada unsur pidananya dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan Imigrasi terkait ada atau tidaknya pelanggaran keimigrasian.
”Untuk penahanan tidak dilakukan karena memang belum ada yang terpenuhi unsur pidananya, kalau untuk yang merasa dirugikan belum ada laporan,” ucap Lusa.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenkum HAM Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan acara Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat yang akan diselenggarakan pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3) oleh Andrew sempat viral di media sosial.
”Saat petugas kami melakukan pengecekan tidak terlihat adanya kegiatan di villa. Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebanyak 600 Dolar Amerika Serikat atau setara dengan sekitar Rp 8 juta rupiah. Menurut informasi yang didapatkan kegiatan tersebut dibatalkan karena viralnya pemberitaan terkait kegiatan tersebut,” kata Jamaruli.
Selain itu, setelah memeriksa dokumen keimigrasian dan izin tinggal Andrew, dia pemegang ITAS Investor dengan masa berlaku hingga 8 November 2022 dan rekannya Xia Lee yang bertugas sebagai admin kegiatan acara yang juga pemegang ITAS Investor.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman