Polisi Gerebek Jaringan Penipu Asal Cina dan Taiwan

Hukum | Kamis, 06 Desember 2012 - 16:26 WIB

Polisi Gerebek Jaringan Penipu Asal Cina dan Taiwan
PENIPU DIGEREBEK: Para pelaku penipuan asal Cina dan Taiwan usai digerebek Mabes Polri di Jakarta Barat, Kamis (6/12/2012).(foto mahyudi/riau pos)

Riau Pos Online- Markas Besar (Mabes) Polri bekerja sama dengan Interpol  melakukan penggerebekan di sebuah rumah mewah di kawasan Permata Buana di Jalan Pulau Panjang 7 Blok C Nomor C 15, dan di Jalan Puri Indah Raya Blok 5 Nomor 15, Jakarta Barat, Kamis pagi tadi (6/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Rumah yang berlantai tiga itu diduga kuat diisi puluhan jaringan penipu asal Cina dan Taiwan, dengan berpura-pura mengaku dari kejaksaan dan kepolisian untuk meminta sejumlah uang dari para korbannya yang berasal dari para pengusaha, pejabat dan konglomerat di Taiwan dan Cina.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat penggerebekan puluhan pria muda dan beberapa orang wanita berparas cantik itu berhamburan dari kursi tempat mereka melancarkan aksinya dengan bermodalkan telepon dan kalkulator. Namun polisi berhasil beringkus para pelaku, dan langsung diamankan untuk diproses lebih lanjut.

"Mereka mengaku dari pejabat kejaksaan dan kepolisian untuk menakut-nakuti korbannya melalui telepon kalau rekeningnya tersangkut korupsi dan narkoba atau money laundering, sehingga korbannya mentrasfer sejumlah uang yang diminta ke rekening mereka. Korbannya pengusaha dan konglomerat di Cina dan Taiwan,’’ ujar Kanit I Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, AKBP Susilowadi, yang ikut dalam operasi tersebut.

Dikatakan Illo panggilan akrab Susilo, Indonesia hanya dijadikan salah satu basis operasi selain di Cina, Taiwan, Filipina dan Hongkong, sementara korbannya berada di Cina dan Taiwan. "Mereka memiliki server dengan ribuan IP di salah satu gedung di daerah Kuningan. Jadi mereka mencari sumber targetnya dari internet dan dari tim mereka di Taiwan dan Cina,’’ terang Illo lagi.

Jaringan berkedok penipuan ini kata Illo sudah berlangsung sejak 2011 lalu. Dan ini merupakan operasi kali keempat, dua kali pada Oktober 2011 dengan  mengamankan 285 orang di lima TKP, kemudian di awal tahun 2012, namun lantaran bocor polisi tidak berhasil meringkus pelakunya.

"Operasi kali ini kita berhasil mengamankan 51 orang, 46 pria dan lima wanita,’’ jelas Illo sembari menyebutkan bahwa operasi ini dilaksanakan secara serentak di empat negara, selain Indonesia operasi yang sama juga berlangsung di Taiwan, Cina dan Filipina. "Kasus ini masih terus kita kembangkan, termasuk siapa otak di balik jaringan yang diduga sudah mekan banyak korban,’’ ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat Remmy mengaku tidak tau sama sekali aktivitas yang dilakukan di dalam rumah mewah yang diketahui sebagai tempat melakukan penipuan.  Dia kaget setelah mengetahui  ternyata rumah itu dihuni puluhan warga negara asing asal Cina dan Taiwan.

"Sebulan lalu memang penyewa rumahnya pernah datang, dan melaporkan bahwa penghuninya ada tiga orang," terang Remmy yang juga mengaku tidak mengetahui siapa pemilik rumah tersebut. "Pemiliknya saya tidak tau, katanya sudah empat kali berpindah kepemilikan," pungkasnya.(yud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook