JAKARTA (RP) - Persiapan penyelenggaraan ibadah haji musim 2012/1433 H terus digesa. Kementerian Agama (Kemenag) kini tengah berupaya menuntaskan perburuan pemondokan di Makkah untuk jamaah haji reguler.
Sekretaris Direktorat Jendral (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Cepi Supriatna menuturkan, perburuan pemondokan menunjukkan perkembangan menggembirakan. Kabar terbaru, pemerintah Indonesia memastikan sudah mengontrak pemondokan untuk 120 ribu jamaah atau kurang 80 ribu lagi. ‘’Jika dipersentase, sudah mencapai 60 persen,’’ katanya.
Kemenag menargetkan, perburuan pemondokan harus tuntas bulan ini. Sehingga tak mengganggu persiapan yang lain. Menurut Cepi, meski Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler belum ditetapkan, pemerintah sudah mematok rata-rata biaya pemondokan. Ini diperlukan karena hampir seluruh pemilik pemondokan meminta uang muka. Jika pemerintah mengandalkan uang dari pelunasan jamaah yang dibayarkan setelah BPIH reguler 2012 digodok DPR, akan lama. Belum lagi nanti ada kemungkinan harga sewa akan naik berlipat-lipat. Risiko lainnya, pemondokan yang berada dalam radius 2.500 meter dari Masjidil Haram diserobot negara lain.
Data Kemenag menyebutkan, untuk tahun ini rata-rata harga sewa sementara pemondokan adalah SAR 4.300 per jamaah (Rp10,5 juta). Sementara BPIH 2011 lalu, sewa pemondokan dipatok rata-rata SAR 3.700 per jamaah (Rp9 jutaan).
Cepi menuturkan, kenaikan sewa ini selain disebabkan kenaikan rutin juga karena banyaknya pemondokan yang sedang direvonasi. Dengan jumlah pemondokan yang terbatas, berdampak naiknya harga sewa. Sampai kini, pemondokan yang sudah berhasil dikontrak berada di radius 2.500 meter dari Masjidil Haram.
Jika harapan ini tercapai, maka seperti tahun lalu, seluruh pemondokan jamaah haji berada di radius 2.500 meter dari Masjidil Haram. Selain terus menuntaskan persoalan pemondokan, kini Menag Suryadharma Ali (SDA) dikabarkan berada di Tanah Suci. Kunjungan SDA ini juga dalam rangka penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MoU) terkait haji dengan Menteri Urusan Haji Kerajaan Arab Saudi.
SDA terus melobi kerajaan Arab Saudi supaya menambah kuota haji dasar Indonesia sebesar 20 ribu se jadi 231 ribu. Selain itu juga meminta tambahan slot time penerbangan Garuda dari 11 jadi 15 per hari. Lobi berikutnya juga untuk penambahan gerbang kedatangan dan kepulangan di bandara Arab Saudi. Selanjutnya pemerintah Indonesia juga mengusulkan proses visa ke Kementerian Luar Negeri Saudi bisa dipercepat pada bulan Sya’ban. Dengan demikian, pengurusan visa jamaah haji Indonesia bisa dipercepat.(wan/nw/jpnn)