Ancam Lepas dari NKRI, Gubernur Bali Dinilai Emosional

Hukum | Senin, 05 November 2012 - 21:43 WIB

JAKARTA (RP) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Melani Leimena Suharli menyatakan penyesalan terhadap Gubernur Provinsi Bali, I Made Mangku Pastike yang mengatakan Bali akan berada di luar NKRI jika masyarakat Lampung melarang perantau Bali berada di Lampung.

"Kalau benar Gubernur Bali mengatakan akan berada di luar NKRI hanya gara-gara konflik di Lampung Selatan, menurut saya ini hanyalah pernyataan emosional," kata Melani Leimena Suharli, di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (5/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diingatkannya, dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, seorang pemimpin tidak boleh emosional dalam menyampaikan pernyataan karena pernyataannya itu akan jadi referensi oleh masyarakat yang dipimpinnya.

Selain itu, politisi Partai Demokrat itu juga mengritisi sikap Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP yang dia nilai belum optimal dalam menyelesaikan konflik massa yang baru saja terjadi di Lampung Selatan.

"Hingga hari ini kita belum melihat upaya yang sungguh-sungguh dari Gubernur Lampung untuk menyelesaikan konflik massal ini," kata Melani.

Dari seluruh proses penyelesaian konflik yang akhir-akhir ini masih berlangsung, menurut Melani hanya Bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza SZP, yang lebih banyak berperan. "Gubernur Lampung kemana," tanya Melani Leimena Suharli. (fas/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook