Mahasiswa Desak Ganti Kepemimpinan Banten

Hukum | Sabtu, 05 Oktober 2013 - 08:07 WIB

TANGERANG (RP) - Sidang Paripurna Istimewa HUT Banten ke-13 yang digelar di Gedung DPRD Banten, kemarin (4/10), diwarnai aksi demo besar-besaran mahasiswa dari berbagai kampus di Provinsi Banten.

Ribuan mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Banten Untuk Rakyat (Gebrak) mendesak pergantian kepemimpinan di provinsi tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

      

Ribuan mahasiswa yang terdiri dari Untirta Movement Comunity (UMC), Komunitas Soedirman (KMS-30), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunana Mahasiswa Serang (Hamas), Universitas Serang Raya (Unsera), Gerakan Pemuda Merah Putih (GPMP) itu juga meminta KPK menyelidiki berbagai dugaan korupsi di provinsi ke-30 tersebut.

     

Pasalnya, selama ini pejabat hukum di provinsi itu mandul dan tidak pernah menyentuh kasus korupsi yang melibatkan lingkaran orang-orang penting di sana.

”Periksa harta dan sumber kekayaan para pejabat tinggi Banten beserta keluarganya yang mengkorupsi uang rakyat,” tandas Presidium KMS-30, Nedi Kurniadi dalam aksi demo, kemarin (4/10).

     

”Seperti penyaluran dana hibah Rp 340 miliar. Karena 62 lembaga yang menerimanya fiktif,” cetusnya lagi di hadapan ribuan massa. Dalam release mereka mencatat 8 predikat buruk disandang Provinsi Banten saat ini. Yakni, meraih peringkat 5 sebagai provinsi yang memiliki masalah gizi buruk, angka pengangguran di atas rata-rata 10,74 persen pada 2013 dan kemiskinan mencapai 2.643.135 jiwa pada 2012 lalu dan lainnya.

         

Pantauan INDOPOS, (Grup JPNN) demo ribuan mahasiswa se-Provinsi Banten itu dijaga ketat 1.000 personel Polda Banten dan menyiagakan 5 water canon. Selain menggunakan peralatan lengkap, guna menghalau massa polisi membuat lebih dari dua lapis pengamanan.

Sekitar pukul 10.45, sempat terjadi bentrokan antara kepolisian dengan mahasiswa. Akibatnya, lima mahasiswa mengalami luka-luka. Kendati begitu, aksi tetap dilanjutkan pasca salat Jumat. Bahkan hingga pukul 17.00, massa mahasiswa masih meneruskan aksi demo di wilayah Ciceri, Kota Serang. Di lokasi aksi ini, selain membentangkan spanduk dan karton berisi kecaman kepada pejabat Provinsi Banten, para aktivis juga membakar ban bekas di tengah jalan. (bud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook