SBY-Hillary Tak Singgung Freeport

Hukum | Rabu, 05 September 2012 - 09:19 WIB

JAKARTA (RP) - Desakan agar pemerintah menyinggung renegoisasi kontrak karya PT Freeport saat kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton tak mendapat respons positif.

Isu tersebut sama sekali tidak dibahas, baik saat Hillary bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Menlu Marty Natalegawa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Marty mengatakan, persoalan renegoisasi tersebut tidak menjadi porsi pemerintahan kedua negara.

‘’Itu sesuatu yang bisa dipahami karena ini tidak menyangkut Pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Indonesia,’’ katanya.

Sama halnya dengan masalah renegoisasi kontrak Freeport, isu mengenai perkembangan kondisi di Papua dan Papua Barat juga sama sekali tak dibahas.

‘’Jadi, semata masalah bilateral, regional, dan global,’’ kata mantan Dubes RI untuk PBB itu.

Hillary banyak memberikan apresiasi terhadap Pemerintah RI terkait dengan isu mengenai Laut Cina Selatan dan proses demokrasi serta reformasi di Myanmar.

Selain itu, perkembangan konflik di Syria, penggunaan energi nuklir, dan perkembangan di semenanjung Korea juga menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu.

Hillary menyatakan bahwa AS mendukung posisi Indonesia yang akan menjadi Ketua APEC pada 2013.Presiden SBY, kata Marty, mengharapkan agar hubungan kedua negara terus ditingkatkan sehingga saling menguntungkan.

Rencananya, 20 September nanti di Washington akan digelar Joint Ministerial Commission III antara Indonesia dan AS yang akan dipimpin oleh Menlu kedua negara.

Dalam pertemuan, Selasa (4/9), Hillary didampingi Dubes AS untuk Indonesia Scott Marciel, Duta Besar AS untuk ASEAN David Carden, Deputy Assistant Secretary Bureau of East Asian The White House Joseph Yun, dan Senior Director for Asia National Security Staff Dan Russel.

Sementara SBY antara lain ditemani Menlu Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Mendag Gita Wirjawan.

Seusai melakukan kunjungan kehormatan ke presiden, Hillary melanjutkan agendanya dengan mengunjungi sekretariat ASEAN.

Setelah itu, istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu langsung menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk melanjutkan lawatan ke Cina.(fal/ca/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook