Tiga Hari, 60 Tewas

Hukum | Senin, 05 Agustus 2013 - 09:25 WIB

JAKARTA (RP) - Mabes Polri melansir angka kecelakaan melonjak pada H-5 Idul Fitri yang jatuh pada Sabtu (3/8) lalu. Pada hari tersebut, tercatat sedikitnya 125 kasus kecelakaan fatal. Hal itu tampak dari jumlah korban meninggal yang mencapai 48 orang.

Sabtu lalu merupakan salah satu puncak masa mudik Idul Fitri. Sebab, sebagian besar pekerja memulai libur pada hari

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

tersebut. Lonjakan jumlah pemudik pada hari itu membuat angka kecelakaan juga ikut meningkat. Dibandingkan dua hari pertama masa mudik, peningkatan angka kecelakaan sudah terasa.

‘’Jika ditotal selama tiga hari sudah terjadi kecelakaan sebanyak 224 kejadian. Korban meninggal dunia 60, luka berat 71, dan luka ringan 260 orang,’’ ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie di Jakarta, kemarin.

Sepeda motor masih mendominasi kasus kecelakaan, dengan jumlah kendaraan yang terlibat mencapai total 263 unit. Disusul mobil penumpang 48 unit, mobil barang 45 unit, bus 14 unit, dan kendaraan tidak bermotor 9 unit.

Kerugian materil akibat kecelakaan selama tiga hari tersebut sudah menyentuh angka Rp500 juta. Menurut Ronny, pihaknya sudah berupaya untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat berlalu lintas demi mengurangi kecelakaan.

Namun, masih saja para pemudik melakukan pelanggaran dengan dalih terburu-buru hendak mudik. Ujung-ujungnya, sebagian pelanggar tersebut akhirnya terlibat kecelakaan.

Hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah pelanggar lalu lintas selama tiga hari. Jajaran Polri sudah menilang 5.091 pelanggar lalu lintas karena sudah membahayakan. Jumlah tersebut belum termasuk para pelanggar yang hanya dikenai sanksi teguran simpatik. Ronny mengimbau para pemudik untuk lebih sabar dalam berkendara.

‘’Kami mohon aturan lalu lintas yang ada dipatuhi betul. Kondisi pengendara juga harus diperhatikan, istirahatlah setiap tiga jam menyetir,’’ lanjut alumnus Akpol 1984 itu.

Ronny menambahkan, pihaknya juga memantau kondisi kejahatan di berbagai Polda. Hingga H-5 Idul Fitri, tercatat ada 161 kasus kejahatan, di mana 155 di antaranya merupakan kejahatan konvensional seperti curat, curas, dan curanmor. Lokasi kejahatan terbanyak berada di Polda Jatim dengan 52 kasus, disusul Sumbar (18), Jateng (14), dan Polda Metro Jaya (10).

Pada bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melepas ribuan pemudik dengan menggunakan kapal TNI AL KRI Banda Aceh-593 di Terminal Penumpang Nusantara Pura-2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin.

Kapal tempur milik TNI AL itu mengangkut 1.444 pemudik, 655 motor, dan 143 anak buah kapal menuju Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. ‘’Alhamdulillah mereka senang, mudah-mudahan mereka selamat, semoga (pemotor) juga tidak ngantuk saat naik motor setelah turun,’’ ucap SBY setelah meninjau pemudik di atas kapal. SBY berada di dalam kapal sekitar 30 menit.

Perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Mas Semarang diperkirakan memakan waktu 17 sampai 20 jam. Dalam mudik gratis dengan menggunakan kapal TNI AL yang merupakan kerja sama Kemenhub dan TNI AL itu, pihak kapal menyediakan berbagai hiburan.

Semisal, pemutaran film gratis serta berbagai kegiatan di atas kapal untuk membunuh kebosanan selama perjalanan. Selain itu, pemudik juga mendapatkan sejumlah fasilitas, di antaranya makanan untuk berbuka, makan sahur, dan fasilitas kesehatan gratis.

Arus mudik dengan KRI Banda Aceh tersebut merupakan pemberangkatan pertama. Pada 6 Agustus 2013, satu kapal milik TNI AL akan kembali diberangkatkan dengan tujuan sama. Sedangkan untuk arus balik dari Semarang akan dilakukan pada 13 Agustus 2013 dengan menggunakan kapal yang sama.

Beberapa pejabat yang turut mendampingi SBY yaitu Wapres Boediono, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menhub EE Mangindaan, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri PU Djoko Kirmanto, Kapolri Timur Pradopo, Panglima TNI Agus Suhartono dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) TNI AL Laksamana TNI Marsetio.

Setelah itu, rombongan SBY langsung meluncur ke kantor Kementerian Perhubungan untuk memantau arus mudik. Presiden memantaunya melalui control room yang ada di kantor kementerian tersebut.

Di ruangan yang difungsikan untuk memantau seluruh pergerakan pemudik maupun transportasi di udara laut dan darat tersebut terdapat 11 layar utama berisi informasi mudik.

‘’Kami punya CCTV di bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal. Hampir semua bisa kita kontrol,’’ kata Wamenhub Bambang Susantono memberikan penjelasan kepada SBY.

Di sisi lain, Banyaknya mudik gratis yang digelar perusahaan dan partai politik ternyata berpengaruh terhadap jumlah pemudik yang menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Pulogadung.

Berdasarkan catatan Pos Pengamanan Ketupat Jaya 2013, jumlah pemudik pada H-5 hanya separuh dari jumlah pemudik dengan bus pada hari yang sama tahun lalu.

‘’Hingga pukul 14.00 tadi (kemarin, red), jumlah penumpang hanya 1.325 orang dengan diangkut 53 bus. Sabtu (3/8) kemarin tercatat 3.322 penumpang dengan 171 bus,’’ ujar Kepala Pos Pengamanan Posko  Jakarta Timur  Iptu Sinaga di , Ahad (4/8).(wir/dyn/jpnnjpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook