Indonesia-Australia Bahas Imigran Manusia Perahu

Hukum | Jumat, 05 Juli 2013 - 19:52 WIB

BOGOR (RP) - Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk meningkatkan kerjasama menangani boat people atau people smuggling.

Kerjasama ini tercetus saat pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, (5/7).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Presiden harus ada tindakan konkrit dalam menyelesaikan masalah boat poeple yang selama ini melewati wilayah Indonesia dan Australia.

"Kedua negara sepakat bahwa semua pihak harus ikut bertanggungjawab dan melakukan tindakan yang konkrit. Tidak adil kalau ini hanya dibebankan kepada Indonesia dan Australia. Indonesia sendiri menerima ribuan boat people dari negara-negara tertentu yang jadi asal mereka, kami harus mengelola semua itu. Tentu juga tidak tepat kalau hanya diserahkan kepada Australia," kata Presiden dalam pidatonya usai pertemuan bilateral.

Oleh karena itu, Presiden meminta negara asal boat poeple seperti Afganistan, Iran dan Myanmar untuk ikut ambil bagian menyelesaikan masalah itu. Pemerintah tiga negara itu diminta ikut memikirkan solusi terbaik.

"Boat people itu datang dari Afganistan, Iran, dan Myanmar. Sementara itu transitnya bisa lewat  Thailand, Malaysia dan Indonesia. Tujuannya hampir semua ke Australia. Kita ingin negara-negara ini duduk bersama dan secara serius mencarikan solusinya. Oleh karena itu, pertemuan yang akan datang sifatnya action oriented dan isu foccussed," tegas Presiden.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia menyatakan dukungan penuh atas rencana Presiden SBY. Ia menyatakan Australia siap membicarakan solusi atas isu boat poeple itu.

"Inisiatif Presiden ini akan menjadi kerjasama kita bersama karena ini adalah masalah kita bersama. Saya salut atas inisiatif ini," tandas Kevin. (flo/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook