JAKARTA (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan merasa miris saat mengetahui Australia bagian Utara memiliki sapi yang berlimpah ruah.
Bagaimana tidak, saking kelebihan sapi di sana, mereka terpaksa harus menembak sapi-sapi itu karena dianggap menganggu.
"Informasi dari mereka, di sana daerah Queensland (salah satu negara bagian Australia, red) lagi kelebihan sapi, di sana banyak sapi yang ditembaki karena saking banyaknya. Kelebihan sapi di sana dianggap menganggu jadi harus ditembak," ucap Dahlan Iskan usai bertemu dengan senator Australia bagian Utara di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (5/6).
Satu negara bagian di Australia, kata Dahlan, memiliki kelebihan seratus ribu sapi pertahun. Hal itu sangat berbanding terbalik dengan Indonesia. "Di sini kita kekurangan daging sapi, di sana ditembaki. Saya hanya ketawa saja dengernya, miris ya," papar Dahlan.
Meski tak secara detail khusus membahas sapi, namun Dahlan bilang mereka tahu bahwa saat ini harga daging sapi di Indonesia tengah melambung tinggi.
"Mereka tahu harga daging di Indonesia Rp 90 ribu. Kemarin saya bilang harga daging di sana Rp 28 ribu, sekarang harganya tinggal Rp 20 ribu," jelasnya.
Untuk itu, mantan dirut PLN ini sempat menawarkan ke pemerintah Australia Utara untuk menjalin kerjasama dengan tiga BUMN seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, Perum Bulog, dan PT Berdikari Persero.
"Namun, mereka bilang itu urusan bisnis. Mereka belum bisa menjawab secara pasti, karena mereka adalah pemerintah dan urusan daging adalah urusan swasta. Mereka menyarankan (BUMN, red) untuk langsung datang ke sana," tuturnya. (chi/jpnn)