JAKARTA (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku belum tahu apa penyebab meledaknya gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) Cawang, Jakarta Timur, Rabu (2/10) malam.
"Saya tidak tahu apakah meledaknya itu ada sabotase atau karena memang ada kesalahan," ucap Dahlan di Sarinah, Jakarta, Kamis (3/10).
Dahlan lantas bercerita pengalamannya saat dulu memimpin PLN. "Dulu sebelum saya jadi Dirut PLN, gardu Cawang meledak matinya sampai 3 bulan. Gara-gara itu saya jadi Dirut PLN dan sekarang kalau meledak cuma mati 3-2 jam," terangnya.
Percepatan pemulihan listrik padam pasca gardu yang meledak kata Dahlan, ditengarai karena Gitet yang terus diperbanyak di berbagai wilayah di Jakarta.
"Sekarang kita sudah bikin Gitet-gitet banyak di Jakarta, kita tambah terus. Jadi kalau Gitet di Cawang meledak kita ambilkan dari mana-mana, sehingga dalam waktu 2 jam listrik bisa nyala lagi," papar pria berusia 62 tahun ini.
"Sehingga apabila terjadi ledakan kita langsung lakukan manuver untuk mengatasi hal tersebut. Biar padamnya tidak memakan waktu lama," imbuh Ketua FOBI ini.
Beban listrik yang berlebihan diduga menjadi penyebab Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, meledak, Rabu (2/10) malam. Lokasi gardu induk ini berada tak jauh dari perempatan Pusat Grosir Cililitan, di sisi timur seberang halte busway PGC Cililitan.
"Beban listrik yang berlebihan menyebabkan trafo panas sehingga menimbulkan percikan api dan ledakan," kata Kompol Sri Handini, Kapolsek Kramat Jati, saat dihubungi wartawan semalam. (chi/jpnn)