Laporan HENDRAWAN, Kampar hendrawan@riaupos.com
Ketua Mahkaman Konstitusi (MK) Mahfud MD memperoleh suara tertinggi dari sembilan Presidium Pimpinan Kolektif Majelis Nasional (PKMN) yang akhirnya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) IX.
Presidium ini ditentukan oleh 33 suara Pimpinan Kolektif Majelis Wilayah dan 374 suara dari Pimpinan Kolektif Majelis Daerah se-Indonesia dalam pemilihan yang berakhir Ahad (2/11) pukul 3.30 dini hari WIB di Hotel Labersa, Kampar, Riau.
Mahfud MD memperoleh suara tertinggi, 347 suara, mengungguli presidium terdekatnya Viva Yoga Muladi dengan 334 suara.
Sementara Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum di posisi ketiga meraih 320 suara, disusul M Marwan dengan 313 suara, Anies Baswedan 308 suara, Bambang Soesatyo 260 suara, Reni Marlinawati 192 suara, MS Ka’ban 156 suara dan satu lagi presidium terakhir Taufiq Hidayat memperoleh 153 suara.
Sembilan orang yang memperoleh suara terbanyak ini langsung dikukuhkan melalui upacara pembacaan janji Presidium KAHMI yang dipimpin presidium sidang.
Atas kesepakatan forum, politisi senior Akbar Tandjung dan Fuad Bawazier yang semangat mengikuti prosesi pemilihan dari awal hingga akhir ditetapkan sebagai dewan penasihat.
Sementara itu, Ketua Presidium KAHMI Riau Johar Firdaus yang menjadi salah satu kandidat hanya mampu mengumpulkan 40 suara.
Sebelumnya, ada 30 kandidat yang diusung peserta untuk maju dalam memperebutkan 9 kursi Presidium KAHMI.
Mulai dari M Marwan, Edi Slamet Irianto, Amran Razak, Mahfud MD, Abidin Syah Siregar, M Jaafar Hafsah, Bambang Soesatyo, Viva Yoga Muladi, Abdullah Puteh, Fahmi Idris, Mashudi, M Fansrullah Asa, Idzan Fautuhu, Taufik Hidayat, Johar Firdaus, Reni Marlinawati, Teuku Syahrul Ansori, Anas Urbaningrum, Harri Azhar Aziz, MS Ka’ban, Erwin Moeslimin Singarjuru, Ibnu Topik, Endin Nasruddin, Marzul Veri, Heri Bakti, Anies Baswedan, Taufiqurrahman Saleh, Nurhayati Assegaf, Ismed Hasan Putro dan Eggy Sudjana.
Ketua PKMN KAHMI terpilih Mahfud MD mengatakan, presidium kolektif pimpinannya ini akan mengaktifkan organisasi tanpa dibumbui oleh kepentingan politik praktis.
‘’Insya Allah tidak masuk ke dalam politik praktis. Ini organisasi sumbangan pemikiran dan gerakan moral untuk negara,’’ ungkapnya usai prosesi pengukuhan.
Terpilihnya Mahfud MD diharapkannya agar tidak dikaitkan dengan dirinya yang akan menjadi salah satu calon presiden.(izl)
