PEMERINTAH INDIA MEMBANTAH

Sekelompok Pengacara Klaim Taj Mahal sebagai Kuil Hindu

Hukum | Rabu, 02 Desember 2015 - 00:46 WIB

Sekelompok Pengacara Klaim Taj Mahal sebagai Kuil Hindu

NEW DEHLI (RIAUPOS.CO) - Komplek Taj Mahal di India selama ini dikenal sebagai tempat peninggalan agama Islam. Namun, akhir-akhir ini kompleks yang terletak di Agra, Uttar Pradesh India itu menjadi perbincangan di India setelah sekelompok pengacara menyebutkan bahwa Taj Mahal sejatinya adalah kuil Hindu dan harus diserahkan kepada warga Hindu.

Namun, hal tersebut langsung ditampik pemerintah India. "Kami tidak menemukan bukti apa pun yang mendukung pernyataan itu," ujar Menteri Kebudayaan India Mahesh Sharma Selasa (1/12/2015). ’’Taj Mahal bukanlah kuil Hindu,’’ tambahnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kontroversi tentang Taj Mahal tersebut bermula saat enam pengacara di Kota Agra mengajukan petisi bahwa makam yang dibangun pada abad ke-17 itu harus diserahkan kepada warga Hindu.

Mereka berdalih Taj Mahal yang dibangun Raja Shah Jahan pada masa kekaisaran Mughal sejatinya merupakan kuil Siwa. Juli lalu para pengacara itu mengajukan gugatan secara resmi ke pengadilan. Menurut para pengacara tersebut, mereka memiliki bukti-bukti kuat bahwa bangunan itu merupakan kuil dewa Siwa. Sejauh ini tidak dipaparkan apa bukti yang mereka miliki.

Enam pengacara tersebut tidak hanya meminta pengadilan untuk memutus bahwa Taj Mahal adalah kuil Hindu, tetapi juga meminta penduduk muslim dilarang masuk dan beribadah di kompleks Taj Mahal. Sebab, yang berhak beribadah di dalamnya adalah warga Hindu. Gugatan para pengacara tersebut baru-baru ini ditolak pengadilan.

’’Sejauh ini kontroversi tersebut tidak berimbas pada penurunan turis (di Taj Mahal, Red),’’ ujar Sharma kepada anggota parlemen di India.

Gugatan semacam itu bukan kali pertama terjadi. Desember 2014 salah seorang politikus dari partai BJP Laxmikant Bajpai mengklaim bahwa Taj Mahal merupakan bagian dari kuil kuno. Menurut dia, dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa Taj Mahal dibeli kerajaan Mughal masih ada. Entah bagaimana, hingga kini dokumen-dokumen yang disebut Bajpai itu tidak pernah terungkap ke publik.

Berdasar sejarah, Taj Mahal dibangun Raja Shah Jahan sebagai persembahan untuk istri ketiganya yang bernama Mumtaz Mahal. Shah Jahan adalah seorang muslim dan Mumtaz merupakan istri kesayangannya. Mumtaz meninggal saat melahirkan anak mereka yang ke-14. Kompleks pemakaman tersebut selesai dibangun pada 1653. Saat ini per hari setidaknya ada 12 ribu pengunjung di Taj Mahal.(bbc/ibi times/one india/sha/c5/ami)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook