MENGAKHIRI hidup dengan cara bunuh diri sudah menjadi semacam fenomena di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Korban dengan berbagai motif terus bertambah. Kali ini seorang janda muda nekat mengakhiri hidupnya, hanya gara-gara dilarang nonton konser band NOAH.
Sekitar pukul 18.30 WIB, korbannya yang diketahui bernama Nietha Ety (23) itu diketahui menenggak racun serbuk. Gara-garanya sepele saja, lantaran wanita yang diakrab panggil Ety ini dilarang menonton nonton konser yang digelar di Stadion 29 November Sampit.
Ety yang diketahui sudah menjanda setelah gagal membina rumah tangganya sebanyak tiga kali itu dilarang oleh seorang pria berinisial RL (35) yang diduga kekasih gelapnya. Hal itu terbukti dari informasi yang dilangsir dari profil jejaringan sosial Facebook Ety dengan nama Account Nietha Ety.
Informasi yang diperoleh Kalteng Pos (Grup JPNN), Ety meneguk racun di rumah temannya di Desa Lubuk Ranggan RT 07 RW 04 Kecamatan Cempaga yang tidak jauh dari kediamannya di Desa Patai.
Keterangan yang beredar, bahwa Ety dengan RL ini menjalani hubungan asmara yang secara diam-diam. Ketika itu Ety bermaksud untuk berangkat menonton konser, dia tidak mengijinkan. Keduanya sempat cekcok dan menuai keributan mulut.
Entah bagaimana persisnya? Kemudian Ety mengambil racun serbuk yang berada di rumah temannya itu. Melihat Ety sudah tertelan racun membuat RL ini panik. Kepanikan RL ini mengundang kekagetan warga sekitar. Warga langsung membawa Ety ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong juga.
Kepala Desa Lubuk Ranggan, Holpri membenarkan bahwa ada kejadian tersebut di Desanya. Dia juga tidak memungkiri bahwa Ety dengan RL ini menjalin hubungan asmara secara diam-diam.
“Informasi yang saya peroleh dari warga saya memang menelan racun karena dilarang oleh pasangannya untuk menonton konser di Sampit. Sebelum kejadian korban bersama laki-laki itu (RL. Red) kumpul satu rumah dan tetapi belum menikah,” kata Kades kepada Kalteng Pos, via telepon Sabtu (1/12).
Sementara itu, korban Ety diaccount facebooknya yang berhasil dilangsir Kalteng Pos sempat menuliskan status pada Selasa (27/11) lalu, “Ku akan pergi meninggalkan dirimu sndri, jika kau ulangi kesalahan ke 2 kali, selama ini aq mencintaimu sepnuh hati, q ingin kau hargai cinta ynk telah aq beri. biar pun kau sakiti biar pun kau lukai aq tetap mncintai, biar pun kau sakiti biar pun kau lukai aq ttp cinta mati, angin malam menyapa pagi meiringi menetesnya embun pagi mentaripun datang menyinari bangunkan lelapq dri mimpi”.
Sementara waktu yang sama korban juga menuliskan status, “Aduhlah jadi kada Noah ke sampit,”. Namun pada Senin 26 Nopember dirinya menulis status “Aduhlah apakah aq harus nikah lagi apa ngak sih, masih bingung takut gagal lagi nah,, mana orang itu kada setuju lagix nih?,” tulis korban.
Pada dinding account facebooknya tulisan selamat jalan kepada korban terus berdatangan seperti yang ditulis oleh Fahri slalu cyankmama pada Sabtu (1/12).
“Setiap barang bernyawa pasti akan mati seperti dirimu kami juga pasti akan menyusul tinggal waktu yang tdk kita ketahui. Mka abnk krim do"a gasan ikm denk smoga ikm dlepaskan dari siksa Kubur, mnerima catatan amal baik dg tngan kanan, meniti jembatan shirothol mustaqim secepat kilat, masuk surga tanpa hisap,”. (ren/ron)