Percepat Program Strategis, TP4 Dukung Pembangunan Nasional

Hukum | Senin, 02 September 2019 - 18:46 WIB

Percepat Program Strategis, TP4 Dukung Pembangunan Nasional
Jaksa Agung Muda Intelijen Jan Samuel Maringka (Istimewa)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kehadiran Tim Pengawalan, Pengamanan, Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4) menuai hasil positif dalam pembangunan nasional. Karena kehadiran TP4 yang lahir dari Instruksi Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional tahun 2016 itu, pembangunan menjadi tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.

Sebagai orang yang memimpin TP4, Jaksa Agung Muda Intelijen Jan Samuel Maringka berpendapat, keberadaan tim tersebut sebagai bentuk respons Kejaksaan Agung untuk mendukung progam pemerintah dalam pembangunan nasional. Tentu saja ini sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo yang mengedepankan upaya pencegahan sebagai strategi pemberantasan korupsi.


“Pencegahan harus juga dilihat sebagai keberhasilan penegakan hukum,” kata Jan Maringka dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (2/9).

Jan Maringka menuturkan, penegakan hukum tidak dapat disamakan dengan industri yang keberhasilannya sekadar diukur dari tingkat penanganan perkara. Penegakan hukum dapat dikatakan berhasil apabila mampu menekan tingkat kejahatan dan meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat.

Dengan pemahaman demikian, maka penegakan hukum tidak lagi berada di ujung menunggu pelaranggaran. Tetapi, berperan aktif secara bersama untuk menekan potensi penyimpangan sejak awal pelaksanaan kegiatan.

Setahun sejak TP4 berjalan efektif, pengawalan dan pengamanan mencapai 1.903 kegiatan dengan total anggaran Rp 109,6 triliun pada 2016. Setahun kemudian, kegiatan TP4 meningkat 5 kali lipat menjadi 10.270 kegiatan dengan anggaran Rp 977 triliun, meningkat 8 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Sementara pada 2018, jumlah pekerjaan yang dilakukan pengawalan dan pengamanan oleh TP4 meliputi 5.032 kegiatan dengan total anggaran Rp 605,3 triliun. Sedangkan, Semester I 2019, kegiatan TP4 mencapai 1.898 proyek pekerjaan dengan anggaran sebesar Rp 94,5 triliun.

Karena kepercayaan pemerintah terhadap TP4, fungsi tim kemudian dilembagakan lewat Peraturan Jaksa Agung No. PER-006/A/JA/07/2017 tanggal 20 Juli 2018. Saat ini, pelaksanaan TP4 berada di bawah Direktorat Pengamanan Pembangunan Strategis pada JAM Intelijen.

Soal ini, pemerintah lewat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang baik antar-lembaga. Semisal, dalam hal pembangunan Bandara Jogjakarta Internasional Airport (YIA). Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya tentang kecepatan pembangunan bandara tersebut.

Menurut Budi Karya, kecepatan pembangunan YIA karena melibatkan TP4 Pusat dan TP4 Daerah. Kerja sama itu semata-mata untuk transparansi mulai dari penyelesaian tanah hingga proses tender dan kontrak. Hasil ini membuat Presiden Jokowi gembira karena pembangunan bandaranya cepat dan kualitasnya pun bagus sehingga bisa menjadi contoh untuk membuat bandara-bandara lain.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menimpali pernyataan Budi Karya itu. Disebutkannya TP4 sangat membantu kelancara pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hingga akhirnya infrastruktur itu bisa selesai lebih cepat dari yang diharapkan.

Pembangunan Bandara Internasional Jogjakarta disebut sebagai salah satu pembangunan bandara tercepat yang pernah dilaksanakan di Indonesia. Dari target pengerjaan 24 bulan, bandara yang berlokasi di Kulonprogo itu bisa selesai dalam waktu 17 bulan. Selain karena kerja keras dan komitmen AP I, TP4 disebut berperan merampungkan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta.

Seperti Faik Fahmi, Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengakui manfaat pendampingan dan pengawalan TP4 terhadap proyek-proyek mereka yang bersifat strategis untuk nasional. Keberadaan TP4, kata Doso Agung, membuat Pelindo III bisa menyelesaikan proyek-proyek mereka dengan tepat waktu.

“Kami sampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TP4 baik di pusat maupun daerah karena berperan aktif memberikan saran-saran dan lainnya yang diperlukan BUMN untuk mengimplementasikan investasi yang telah ditargetkan. Ini muaranya untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Doso Agung.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook