Sesama BUMN, AP II-Garuda Diminta Tahan Diri

Hukum | Jumat, 02 Agustus 2013 - 21:59 WIB

Sesama BUMN, AP II-Garuda Diminta Tahan Diri
Dahlan Iskan.

JAKARTA (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak ingin ketegangan antara PT Angkasa Pura (AP) II dan PT Garuda Indonesia terus berlanjut. Menurutnya, dua perusahaan yang sama-sama berstatus pelat merah itu harus menahan diri.

Mantan Direktur Utama PLN itu meminta AP II tak usah tersulut emosi menghadapi pernyataan PT Garuda Indonesia. Garuda menilai landasan Bandara Soekarno Hatta belum mampu menopang pesawat Boeing 777-300ER untuk beroperasi dengan kapasitas sepenuhnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Kalau begitu tidak usah merasa (disudutkan-red), AP II harus lebih sabar. Dihilangkan saja lah rasa disudutkan itu, saya sudah jelaskan bahwa dia (Garuda-red) harus berterimakasih pada AP II," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (2/8).

Menurut Dahlan pernyataan kedua anak perusahaan BUMN itu masing-masing ada benarnya. "(Pernyataan) dua-duanya betul, dua-duanya maksudnya baik," terangnya.

Dengan adanya penundaan operasi pesawat 777-300 ER rute Jakarta-London ini, Dahlan justru merasa bersyukur. Bekas Dirut PLN ini menjadikan masalah ini sebagai berkah tersendiri yang mungkin belum tentu akan berdampak baik pada Garuda, bila nantinya benar-benar terlaksana pengoperasian rute Jakarta-London.

"Karena walaupun dipaksakan beroperasi dengan rute Jakarta-London belum tentu akan mendapat laba," pungkasnya.

Garuda mengumumkan pembatalan pembukaan rute langsung (Direct) Jakarta-London karena tingkat kekerasan landasan (pavement classification number/PCN) yang dimiliki Bandara Soekarno Hatta saat ini hanya 120 R/D/W/T, sedangkan untuk mengoperasikan rute Jakarta-London membutuhkan landasan 132 R/D/W/T.

Sementara, Dirut AP II Tri S Sunoko beranggapan dengan landasan yang ada saat ini sebenarnya dapat mengakomodir Garuda bila ingin membuka rute.

"Kalau kekuatan landasan 132 R/D/W/T dapat menampung 100 persen load factor, berarti 120 R/D/W/T juga mampu mengakomodir 90 persen lah. Pertanyaannya apa setiap hari bisa 100 load factor Garuda?. Sementara kan rata-rata load factor penumpang hanya sekitar 70 persen. Dari situ saja sudah bisa dilihat, makanya koordinasi dulu dengan kami," tegasnya. (chi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook