Riau Pos Online - Seluruh jamaah haji Indonesia sebanyak 211.000 orang kemarin telah kembali ke Tanah Air. Jamaah haji kloter terakhir berasal dari debarkasi Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin tiba serentak pada Jumat (30/11).
Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) yang hadir menyambut kedatangan jamaah haji kloter terakhir tampak bersyukur dan gembira bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data Siskohat Kementerian Agama (Kemenag), sampai dengan 29 November 2012, jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci berjumlah 425 orang. Adapun jamaah haji yang sakit dan masih dirawat sebanyak 16 orang. Angka tersebut lebih rendah dibanding 2011, di mana jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi sebanyak 517 orang. Demikian juga jamaah haji yang sakit dan dirawat, tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu.
”Setiap tahun pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan haji dan mengantisipasi permasalahan yang timbul di lapangan. Salah satu kebijakan dalam dua tahun terakhir ini, memprioritaskan jamaah haji lanjut usia (lansia) untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Kebijakan itu akan tetap dilanjutkan pada penyelenggaraan haji di tahun mendatang,” ujar dia dalam rilis Kemenag.
SDA menambahkan, beberapa kebijakan Kemenag dalam penyelenggaraan haji di masa yang akan datang yakni, pertama, prioritas keberangkatan jamaah haji lansia akan diberikan tidak lagi pada akhir masa pelunasan BPIH, tetapi diberikan pada awal masa pelunasan. ”Hal itu untuk memberikan waktu yang relatif lebih luas kepada calon jamaah haji lansia agar dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Di samping itu juga untuk menekan jumlah kuota haji yang tidak terserap,” katanya.
Kedua, lanjut SDA, calon jamaah haji yang mendaftar pada 2012-2013 dan seterusnya, yang berusia 80 tahun ke atas akan langsung bisa diberangkatkan pada tahun yang sama. ”Ketiga, merasionalisasi kembali kebijakan terkait petugas haji dari berbagai instansi dan efisiensi jumlahnya, baik yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan ibadah haji maupun tidak,” jelasnya.
Menurut Menag, pembaruan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jamaah haji, baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi. Selain itu juga untuk mengurangi risiko jamaah haji lansia gagal berangkat menunaikan ibadah haji, serta merespon berbagai masukan dari masyarakat. ”Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jamaah haji Indonesia yang telah melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan niat berhaji karena Allah SWT, serta menjadi duta-duta bangsa yang dapat membanggakan di Arab Saudi dan di tengah masyarakat Islam dunia lainnya,” ungkapnya.
Secara khusus, Menag mengucapkan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Arab Saudi, dan Menteri Dalam Negeri beserta para gubernur dan bupati/wali kota di seluruh Indonesia, yang terlibat dan turut menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Juga kepada para anggota DPR RI dan DPD RI yang telah mengawal penyelenggaraan ibadah haji melalui fungsi pengawasan parlemen. (rko)